Siapkan calon tenaga kerja, Pemkot Solok latih 90 pencaker

id Pelatihan Tenaga Kerja

Siapkan calon tenaga kerja, Pemkot Solok latih 90 pencaker

Para Pencari Kerja saat mendaftar di Dinas Penanaman Modal dan Pelayananan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Solok. (Antara Sumbar/ Tri asmaini)

Solok, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat pada 2018 mengadakan pelatihan kerja bagi 90 pencari kerja untuk mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut.

"Program ini bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikhususkan bagi masyarakat masih menganggur," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu (DPMPTSP) setempat Erlinda diwakili sekretaris Yosmaini di Solok, Selasa.

Pelatihan ini akan dibagi dalam beberapa paket, untuk magang pola rantau diikuti 20 orang, magang dalam daerah 20 orang, tujuh orang untuk menjahit, tujuh orang untuk tata boga, enam orang untuk perbengkelan.

Kemudian pelatihan stir mobil 10 orang yang sedang berlangsung, 10 orang mengikuti pelatihan komputer, dan 10 orang mengikuti pelatihan sekuriti di Bandar Buat, Padang.

Pemilihan peserta pelatihan dilakukan oleh pihak kelurahan melalui seleksi, nama-nama yang diajukan kemudian diseleksi oleh dinas terkait yang datanya disesuaikan melalui kartu kuning yang dimiliki pencaker.

Ia mengatakan minat pencari kerja untuk mengikuti pelatihan kerja akhir-akhir ini cukup tinggi, karena makin sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia.

Para pencari kerja membutuhkan keterampilan khusus agar mampu bersaing memasuki pasar kerja. Namun anggaran yang dimiliki daerah terbatas sehingga peserta latihan kerja juga dibatasi.

Untuk menyalurkan tenaga kerja daerah itu pihaknya terus melakukan penjajakan terhadap berbagai perusahaan penampung tenaga kerja, menggelar job fair dan mempertemukan dunia usaha dengan pencari kerja.

"Dinas menyiapkan tenaga agar siap pakai dan berkualitas," katanya.

Termasuk peluang kerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri seperti Jepang, Australia, dan Malaysia.

Beberapa warga Kota Solok yang pernah menjadi TKI ke Jepang telah meraih sukses, bahkan mereka membuka usaha di kampungnya setelah mendapatkan modal dari bekerja di luar negeri.

"Mereka yang meraih sukses ini bisa dijadikan contoh bagi masyarakat lainnya untuk memotivasi," kata dia.

Selama ini minat masyarakat Kota Solok untuk bekerja ke luar negeri masih kurang, karena masih melekatnya pemikiran "biar susah, asal berkumpul di kampung". Sehingga warga Solok meskipun banyak yang merantau masih seputaran Indonesia saja.

Kemudian pemikiran pencaker meskipun sudah sarjana masih mengharapkan lapangan kerja sebagai pegawai negeri sipil, padahal penerimaan PNS sangat terbatas.

Karena itu pihaknya mendorong terutama bagi para sarjana agar membuka lapangan usaha sendiri, dan jika sudah maju bisa memperkerjakan yang masih menganggur.

Jumlah pencari kerja terhitung dari Januari hingga Agustus 2018 ada sekitar 697 orang dari Pendidikan SMP 68 orang, SMA 159 orang, SMK 175 orang, D3 89 orang, dan lulusan S1 206 orang.

Saat ini kendala yang ditemui pihaknya di lapangan, tenaga kerja yang dilatih terkadang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan. Selain itu, ada yang sudah selesai pelatihan yang ditawarkan malah ditolak. (*)