UPK Tigo Nagari wakili Pasaman dalam lomba UEM-SP tingkat provinsi

id Simpan pinjam

UPK Tigo Nagari wakili Pasaman dalam lomba UEM-SP tingkat provinsi

Kadis DPM, M Ikhsan saat memberikan sambutan dalam penilaian UEM-SP di UPK Kecamatan Tigonagari. (Ist)

Lubuk Sikaping (Antaranews Sumbar) - Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Tigo Nagari, wakil Kabupaten Pasaman dalam lomba usaha ekonomi masyarakat-simpan pinjam (UEM-SP) tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2018.

Penilaian terhadap UPK ini dilakukan, Senin (1/10), oleh tim penilai UEM-SP Sumatera Barat, karena UPK Tigonagari dianggap berhasil dalam mengelola dana perguliran simpan pinjam perempuan (SPP), eks PNPM Mandiri Perdesaan serta memberdayakan masyarakat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Kabupaten Pasaman, M Ikhsan mengatakan, UPK Kecamatan Tigo Nagari terpilih mewakili kabupaten itu pada lomba UEM-SP ditingkat Provinsi Sumatera Barat, karena terbaik dalam pengelolaan keuangan dan kegiatan dibanding 11 UPK lainnya.

"Alhamdulillah, UPK Tigonagari menjadi wakil Pasaman pada lomba UEM-SP terbaik. Tadi (kemaren,red) sudah dinilai oleh tim penilai, oleh ibu Roslinda Agustini dari DPM Provinsi Sumatera Barat. Kita berharap, menanglah," kata Ikhsan.

Menurut Ikhsan, penilaian UEM-SP itu menjadi bukti bahwa selama ini pengelolaan dana perguliran SPP ini cukup baik dan dilakukan secara transparan oleh pengelola kegiatan dalam rangka membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah kerjanya.

"Ini akan menepis anggapan bahwa dana SPP dari program PNPM ini hilang, raib. Ini menjadi bukti nyata, bahwa dana SPP tetap dikelola dengan baik oleh UPK-UPK ditiap kecamatan," ungkap Ikhsan.

Ia berharap, diwakilinya kabupaten itu pada lomba UEM-SP tingkat provinsi oleh UPK Tigonagari, memberi motivasi bagi UPK lainnya di daerah itu untuk bekerja lebih baik dan mengelola dana SPP itu secara transparan dan akuntabel.

Lomba ini menjadi motivasi bagi UPK lainnya untuk mengelola dana SPP ini lebih baik ke depan dalam membantu masyarakat, memberikan akses modal secara cepat dan mudah kepada masyarakat.

Manager UPK Kecamatan Tigonagari, Roza Yuhanis mengatakan, UPK tersebut memiliki 38 kelompok SPP binaan, dengan jumlah anggota sebanyak 666 orang, dengan jumlah kas kelompok berkisar antara Rp1 juta sampai Rp21 juta.

"Dari total itu, 22 kelompok simpan pinjam perempuan tercatat aktif sampai saat ini dan itu kami lakukan pembinaan dengan baik," katanya.

Adapun, total aset milik UPK Tigonagari saat ini berjumlah Rp1,602 miliar. Terdiri atas, Rp1,086 miliar dana bergulir di masyarakat. Sisanya, Rp516 juta berada di Bank. Rata-rata pinjaman masyarakat, berkisar antara Rp2 sampai Rp10 juta per orang.

"Dari total pinjaman SPP yang digulirkan di masyarakat, sebanyak Rp33 juta atau 0,03 persen kredit macet," katanya.

UPK Kecamatan Tigonagari, sebagai pengelola SPP membuat sejumlah kebijakan terhadap kelompok. Hal itu untuk menghindari terjadinya kredit macet terhadap dana SPP.

"Kami memberikan sanksi jorong sebagai sanksi sosial terhadap kelompok SPP yang nunggak. Kami juga memberikan insentif pengembalian tepat waktu bagi kelompok dan bantuan masyarakat miskin," katanya.