Rangsang partisipasi pemilih pemula, KPU adakan kursus kepemiluan

id Samaratul Fuad

Rangsang partisipasi pemilih pemula, KPU adakan kursus kepemiluan

Ketua KIPP Sumbar, Samaratul Fuad menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu. (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Solok, Sumatera Barat, menggelar Kursus Kepemiluan guna merangsang partisipasi pemilih pemula menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2019.

"Kursus pemilu dilaksanakan sebagai langkah penyebarluasan informasi terkait pelaksanaan dan tata cara memilih yang benar dalam pemilu," kata Ketua KPU Kabupaten Solok, Gadis di Koto Baru, Senin.

Nantinya peserta diharapkan bisa menjadi agen dalam penyebarluasan informasi pemilu di tengah-tengah masyarakat, selain mengedukasi diri, anggota keluarga dan lingkungannya.

Menurutnya pendidikan kepemiluan sangat penting, sangat dibutuhkan karena seluruh elemen bangsa punya tanggung jawab dalam menyukseskan pelaksanaan pemilu.

Baik itu di tataran pemerintahan, penyelenggara, pengawas, peserta maupun masyarakat yang akan menentukan pilihan sesuai dengan asas yang dilengkapi dengan aturan perundangan.

Kursus yang dilangsungkan di Aula KPU kabupaten Solok diikuti puluhan peserta dari unsur pelajar, mahasiswa, Bundo Kanduang, Uda Uni Kabupaten Solok, PWI Kabupaten Solok dan lainnya.

Ia berharap masyarakat akan menggunakan hak pilihnya dan ikut serta menyukseskan pemilu 2019. Adanya kursus dan sosialisasi ini memudahkan KPU untuk menjelaskan dan memberitahukan hal-hal yang dirasa perlu pada pemilih.

Sementara itu, Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sumbar, Samaratul Fuad menjelaskan keterlibatan masyarakat atau kelompok dalam penyelenggaraan pemilu sangat penting. Karena partisipasi setiap orang di pemilu akan berpengaruh.

"Setiap individu harus menyadari satu suara yang dimiliki sangat berharga dalam menentukan keberlangsungan pemerintahan dan pembangunan ke depannya," katanya.

Kesadaran seperti itu, lanjutnya, harus dimiliki setiap masyarakat. Sehingga muncul kepedulian dan terlibat dalam setiap tahapan pemilu, sehingga tercipta pemilu yang ideal. (*)