Langka, harga ikan rinuak melambung

id danau maninjau,ikan rinuak,ikan danau maninjau,kabupaten agam

Langka, harga ikan rinuak melambung

Salah seorang pedagang peyek rinuak di Bayua, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, sedang menjaga dagangan mereka, Jumat (28/9) (ANTARA SUMBAR/ Yusrizal)

Lubukbasung (Antaranews Sumbar) - Harga ikan rinuak asli Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, di sejumlah pasar tradisional setempat mencapai Rp80.000 per kilogram semenjak kematian massal ikan di danau vulkanik itu pada 2016.

Salah seorang pedagang ikan rinuak di Pasar Pagi Bayua Kecamatan Tanjungraya, Rismawati (48) di Lubukbasung, Jumat, mengatakan, harga ikan ini sebelum peristiwa pada 2016 itu hanya berkisar Rp5.000 sampai Rp20.000 perkilogram.

Menurutnya kenaikan harga yang cukup tinggi itu akibat ikan asli Danau Maninjau tersebut sudah mulai langka di perairan danau.

Dengan kondisi itu, hasil tangkapan nelayan tidak begitu banyak atau sekitar satu sampai dua kilogram per hari, sehingga ikan rinuak yang akan dijual hanya satu kilogram per hari.

Sebelum air danau itu tercemar, hasil tangkapan nelayan mencapai 20 kilogram per hari.

"Dengan hasil tangkapan berkurang maka harga rinuak mengalami kenaikan cukup tinggi," katanya.

Tempat terpisah, pedagang makanan olahan ikan rinuak yaitu peyek rinuak, Lina (43) mengatakan, pihaknya kesulitan untuk mencari rinuak dan hanya dapat setengah kilogram per hari untuk diolah menjadi peyek rinuak.

Biasanya, ia mengaku bisa membuat peyek sekitar lima sampai tujuh kilogram setiap hari.

"Karena harga rinuak mahal, saya terpaksa mengurangi ikan rinuak untuk peyek dan harga peyek dinaikan dari Rp5 ribu menjadi Rp10 ribu per bungkus," katanya.

Penelitian Senior Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muhammad Badjoeri menerangkan, berkurangnya ikan rinuak setelah terjadinya kematian massal ikan sebanyak 11 kali akibat tubo balerang pada 2016.

Selain itu, berkurangnya populasi ikan juga akibat penangkapan secara berlebihan di lokasi pemijahan atau tempat berkembang biak rinuak itu.

Sedangkan ikan itu memijah secara alami di danau dan LIPI sudah berusaha untuk mengawinkan tapi tidak bisa.

"Dengan kondisi itu, ikan rinuak menjadi langka di perairan Danau Maninjau," katanya.