Bayi kembar siam di Pasaman dirujuk ke RSUP M Djamil

id Bayi kembar

Bayi kembar siam di Pasaman dirujuk ke RSUP M Djamil

Bayi kembar siam di rujuk ke RSUP di Padang (Ist)

Lubuksikaping (Antaranews Sumbar) - Bayi kembar empat, dari pasangan Dedi Harmaini (26) dan Asriani (23), warga Pacuan, Nagari Tarung-Tarung, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman terpaksa dirujuk ke RSUP M Djamil Padang, untuk mendapatkan perawatan intensif, Kamis sore.

Usai menjalani persalinan secara normal pada Kamis pagi, tim medis RSUD Lubuksikaping memutuskan membawa keempat bayi kembar itu, satu laki-laki dan tiga perempuan ke Padang. Sebab, keempat bayi kembar kesulitan untuk bernafas karena lahir secara prematur.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Lubuksikaping, dr Rahadian Suryanta Lubis menjelaskan, kondisi bayi perlu penanganan medis secara intensif, karena fungsi paru-paru belum sempurna, akibat lahir prematur.

"Sejak lahir, keempat bayi itu ditempatkan di inkubator, diawasi dua orang perawat secara intensif. Kondisi keempat bayi itu kurang baik karena sistem pernapasannya terganggu" ujar Rahadian.

Ia menyebutkan, bahwa keempat bayi kembar itu lahir secara normal di rumah sakit itu. Bayi pertama adalah laki-laki. Lahir sekitar pukul 05.30, berat 855 gram. Menit berikutnya, lahir pula bayi kedua jenis kelamin perempuan, berat 667 gram.

Dua puluh menit setelah kelahiran bayi kedua, tepat pukul 05.50, lahir lagi bayi ketiga. Jenis kelaminnya juga perempuan dengan berat 675 gram dan terakhir, bayi perempuan berat 620 gram, lahir sekitar pukul 06.00 Wib.

Ia menyebutkan, ke empat bayi kembar ini perlu dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar dengan peralatan lengkap seperti di RSUP M Djamil, Padang, untuk penanganan medis lanjutan. Kepada pihak keluarga, hal itu telah disampaikan.

"Terpaksa dirujuk, karena berat badan keempat bayi kembar ini kurang dari 1 Kg, butuh alat bantuan pernapasan. Sementara kita masih keterbatasan alat itu. Kita rujuk sore tadi juga ke RSUP M Djamil," kata dia.

Sang suami, Dedi tak pernah membayangkan, istrinya Asriani melahirkan empat bayi kembar lewat persalinan normal. Kelahiran bayi kembar ini merupakan peristiwa langka dan kali pertama ditangani oleh tenaga medis di RSUD Lubuksikaping.

Raut wajah bahagia bercampur was-was tampak melanda Dedi. Meski demikian, ia bersama sang istri yang kini tengah menjalani perawatan intensif di ruang kebidanan mengakui bahagia menyambut kelahiran anak kedua mereka itu.

"Alhamdulillah, kelahiran mereka berempat normal dan lancar. Meski lahirnya kurang dari bobot 1 Kg, tetap bersyukur, meski sedikit cemas. Keempat bayi kembar ini adalah anak kedua kami. Anak pertama, saat ini berusia 5 tahun," kata Dedi.

Dedi mengatakan, keempat bayinya itu terpaksa harus berpisah sementara dengan ibunya. Karena harus dirujuk ke RS M Djamil Padang, untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit milik pemerintah pusat itu.

"Dari keterangan dokter, keempat anak saya ini harus dirujuk sore ini juga (kemaren,red). Karena adanya gangguan pernapasan. Sementara alat medis yang ada di rumah sakit tidak memadai. Keempat bayi ini harus terpisah dulu dari ibunya," katanya.