Pelajar Jerman diperkenalkan bercocok tanam padi tradisional

id Pertukaran Pelajar ,Pelajar Jerman

Pelajar Jerman diperkenalkan bercocok tanam padi tradisional

Dua orang siswa Dr Wilhelm Andre Gymnasium Jerman, sedang menanam bibit padi di lahan milik petani di Batu Basa, Nagari Lawang, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Kamis (27/9). (ANTARA SUMBAR/ Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Sebanyak 25 pelajar dari Dr Wilhelm Andre Gymnasium Chemnitz, Jerman, diperkenalkan bercocok tanam padi secara tradisional mulai dari mengolah lahan sampai memanen di Batu Basa, Nagari Lawang, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Kamis.

Fasilitator Lawang Adventure Park, Edo Prostyo Pratama di Lubukbasung, Kamis, mengatakan 25 pelajar itu diperkenalkan mulai dari mengolah lahan menggunakan cangkul, bajak kerbau, menanam bibit padi, memanen sampai memisahkan buah padi dari batang.

"Masing-masing pelajar langsung turun ke lokasi untuk praktek mengolah lahan, bercocok tanam sampai panen seperti yang dilakukan para petani beberapa tahun lalu," katanya.

Ia mengatakan ini salah satu paket penginapan di Lawang Adventure Park dengan mengenalkan tradisi lama dari petani setempat dalam mengolah lahan menggunakan kerbau yang sudah jarang ditemukan.

Dengan cara itu, mereka mendapatkan pengalaman cara bercocok tanam secara tradisional, karena di daerah mereka bercocok tanam sampai memanen menggunakan teknologi.

Selain bercinta tanam, katanya, pelajar Jerman itu juga dikenalkan cara mengolah gula tebu.

Selain itu mengenalkan kesenian tradisional Minangkabau seperti, tambua tansa, tari piring dan lainnya.

Mereka juga mengunjungi Kampung Inggris di Lawang, pemandian umum milik masyarakat dan lainnya.

"25 pelajar Jerman ini merupakan program pertukaran pelajar dari Yari School Kota Padang dengan Dr Wilhelm Andre Gymnasium Jerman," katanya.

Sementara itu, Pemilik Yarsi School Padang, Yustisia Katar menambahkan, ini merupakan program tahunan dan pada tahun sebelumnya siswa Yari School Padang juga kunjungan belajar ke Jerman.

Di Jerman, pelajar Yarsi School Padang melakukan pertemuan dengan Kanselir Jerman, menghadiri sidang paripurna di parlemen, mengunjungi industri dan lainnya.

"Program ini sudah dimulai sejak 2011 sampai sekarang. Dalam program ini kita juga melakukan kerjasama dengan. Finlandia," katanya.

Untuk kunjungan ke Sumbar, pihaknya mengenalkan alam dan belajar kebudayaan yang sangat berbeda dengan kehidupan mereka.

Selain di Agam, pelajar Jerman ini akan mengunjungi objek wisata di Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Kota Padang dan lainnya.

Teacher Dr Wilhelm Andre Gymnasium Jerman, menambahkan, seluruh siswa sangat terharu dengan kondisi alam dan kebudayaan di Sumbar.

"Siswa sangat suka dengan tradisi Indonesia terutama Sumbar," katanya. (*)