Padang Pariaman kembangkan kelapa kopyor penuhi kebutuhan pasar kelapa muda

id Kelapa kopyor

Padang Pariaman kembangkan kelapa kopyor penuhi kebutuhan pasar kelapa muda

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar sedang mengarantina kelapa kopyor sebelum dipindahkan ke demplot. (istimewa)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mulai mengembangkan kelapa jenis kopyor guna memenuhi kebutuhan pasar kelapa muda di provinsi itu.

"Sumbar dikenal dengan wisatanya dan sebagian wilayahnya terdapat di pesisir pantai yang panas sehingga permintaan akan kelapa muda pun cukup tinggi," kata Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman, Taufik Hidayat di Parit Malintang, Rabu.

Ia menjelaskan dipilihnya jenis komoditi ini karena untuk kelapa muda harganya relatif lebih mahal dari pada jenis kelapa biasa yang ada di Padang Pariaman.

"Di Pati, Jawa Tengah saja petani menjual kelapa kopyor Rp25 ribu per butir, sedangkan kelapa muda di sini sekitar Rp10 ribu per butir, itu pun sudah harga jual dari pedagang," ujarnya.

Sedangkan jenis kelapa yang ada di Padang Pariaman saat ini lebih cocok untuk penghasil santan dan minyak.

"Lagi pula apabila jenis kelapa di Padang Pariaman digunakan untuk kelapa muda akan dapat mempengaruhi produksinya," katanya.

Oleh karena itu pihaknya telah membeli 500 batang bibit kelapa kopyor ke Pati, Jawa Tengah yang saat ini masih dalam tahap karantina.

Bibit kelapa tersebut rencananya akan diletakkan di demplot yang terdapat di Gasan Gadang dengan luas lahan dua hektare, Sungai Limau satu hektare, dan Sunua, Kecamatan Nan Sabaris satu hektare.

Ia menyampaikan dalam penanamannya pihaknya akan memilih kelompok tani yang betul-betul berminat.

Namun sebelum diserahkan ke petani, lanjutnya pihaknya melaksanakan pelatihan terlebih dahulu agar petani mengetahui perawatan jenis kelapa kopyor.

Setelah sekitar empat hingga lima tahun ke depan, lanjutnya kelapa tersebut akan mulai berbuah dan dapat dijual, bahkan bila dimungkinkan buahnya dapat dijadikan bibit.

"Bibit tersebutlah yang nantinya kita sebarluaskan ke petani lainnya," kata dia. (*)