Kloter Jakarta-Pondok Gede 63 kloter terakhir jamaah haji Indonesia

id Haji,Ibadah Haji,pemulangan jamaah haji,Lukman Hakim Saifuddin

Kloter Jakarta-Pondok Gede 63 kloter terakhir jamaah haji Indonesia

Jamaah haji.

Madinah, (Antaranews Sumbar) - Seluruh jamaah haji Indonesia tahun 2018 secara resmi sudah meninggalkan tanah suci, Makkah dan Madinah, Arab Saudi, seiring upacara pelepasan kelompok terbang terakhir ke Indonesia pada Selasa (25/9) waktu setempat.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Bandar Udara AMAA Madinah melepas kloter terakhir jamaah haji Indonesia. Dalam acara itu Lukman melepas kloter dari Jakarta-Pondok Gede (JKG) 63 yang terdiri dari 381 penumpang.

Dalam acara tersebut, Menag Lukman bersyukur penyelenggaraan haji tahun ini lancar dan meminta maaf jika ada kekurangan pelayanan.

"Kami hanya manusia biasa dan semoga kedepan ini bisa menjadi landasan bagi kami petugas untuk melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan di masa yang akan datang," kata Lukman dalam acara pelepasan kloter terakhir tersebut.

Sebelumnya, jamaah kloter awal gelombang pertama tiba di Tanah Suci pada 17 Juli 2018. Gelombang pertama mendarat di Bandara Madinah sementara gelombang kedua di Bandara Jeddah.

Sebelumnya, Menag Lukman terus mendoakan kesejahteraan bagi Indonesia saat berada di Tanah Suci, terutama saat memiliki kesempatan untuk masuk bagian dalam Kakbah. Kehormatan itu diberikan oleh Pemerintah Saudi kepada Menag bersamaan dengan kesempatan pencucian Kakbah pada Selasa (25/9).

"Alhamdulillah pagi hari ini, saya selaku Menag yang juga 'amirul hajj' pada penyelenggaraan haji tahun ini, merasa bersyukur berkesempatan untuk memenuhi undangan Menteri Haji untuk ikut masuk ke dalam Kakbah," katanya.

Acara pencucian Kakbah dilakukan pagi hari menjelang memasuki waktu Dhuha waktu setempat dengan dipimpin Gubernur Mekkah Pangeran Kholid Al Faishal. Sejumlah tokoh termasuk Lukman diberi kesempatan untuk melihat bagian dalam bangunan yang menjadi kiblat umat Islam dunia.

Menteri beberapa saat diperkenankan masuk Kakbah dan menunaikan salat dua rakaat sebanyak empat kali karena di setiap bidang, di setiap sudut dilakukan shalat dua rakaat.

"Kami juga memanjatkan doa terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta agar ke depan bangsa dan seluruh masyarakat Indonesia senantiasa mampu meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan kesejahteraannya," katanya.

Dia mengatakan bagian dalam Kakbah sangat bersih dengan lapisan marmer pada dinding dan lantai serta aroma ruangan sangat wangi. Pengalaman pertama memasuki Baitullah ini memberi kesan mendalam.

"Kiblat semua Muslim di dunia itu adalah Kakbah. Ketika kita memasuki, tentu kita memiliki kesan tersendiri yang luar biasa," katanya. (*)