Padang, (Antaranews Sumbar)- Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat mencatat ekonomi di provinsi itu tumbuh 5,08 persen pada triwulan II 2018 atau mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I yang hanya 4,69 persen.
"Faktor utama peningkatan didorong oleh tingginya konsumsi masyarakat selama Ramadhan serta Idul Fitri serta aktivitas perdagangan antara daerah," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono di Padang, Senin dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Sumbar Triwulan II.
Menurutnya dari sisi lapangan usaha perbaikan kinerja disumbang oleh sektor pertanian, perdagangan, penyediaan akomodasi dan makan minum.
Ia menyampaikan pemberian tunjangan hari raya berkontribusi meningkatkan konsumsi pada triwulan II.
"Perayaan keagamaan mendorong peningkatan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa," kata dia.
Selain untuk pemenuhan kebutuhan pribadi momen Ramadhan juga mengakomodasi keinginan masyarakat untuk berderma dan membayar zakat.
Kemudian pemberian bantuan sosial nontunai kepada masyarakat tidak mampu juga turut menjaga daya beli masyarakat secara keseluruhan, kata dia.
Di sisi lain ia menilai tingginya konsumsi masyarakat memberikan insentif bagi lapangan usaha terutama pertanian, perdagangan, akomodasi dan makan minum.
Sementara banyaknya masyarakat yang pulang kampung memberi dampak positif bagi sektor transportasi hingga akomodasi dan makan minum, ujarnya.
Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sumbar triwulan II merupakan keenam tertinggi di Sumatera setelah Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sumatera Utara dan Bengkulu. (*)
Ekonomi Sumbar triwulan II 2018 tumbuh 5,08 persen
Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Antara Foto
