Tanah Datar bina generasi muda lewat silat tradisi

id Silat, tradisi, minang

Tanah Datar bina generasi muda lewat silat tradisi

Ilustrasi Silat Minang. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Sebagai salah satu seni beladiri asli Indonesia, silat mulai digiatkan sebagai salah satu wadah untuk pembinaan generasi di bidang olahraga dan tradisi.

Dalam upaya pelestarian tradisi, berbagai kegiatan pun digelar, mulai dari tingkat daerah hingga nasional dengan melibatkan para pesilat dari berbagai daerah dan aliran silat. Bahkan dalam pelaksanaan Asian Games beberapa waktu lalu, silat menjadi salah satu cabang yang ikut dipertandingkan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Hardiman di Batusangkar, Sabtu, mengatakan pelaksanaan kegiatan pencak silat merupakan bentuk pembinaan generasi muda di bidang olah raga silat tradisi.

Di daerah tersebut, salah satu kegiatan yang digelar untuk tujuan tersebut adalah Galanggang Siliah Baganti (GSB) yang melibatkan ribuan pesilat yang ada di Tanah Datar.

Dengan pembinaan yang matang, maka menurutnya akan lahir generasi yang cerdas, sportif, berjiwa kesatria, berkualitas dan bermartabat dengan menjunjung tinggi pepatah adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah.

Saat ini silat Minang sudah banyak diminati, mulai dari dalam negeri hingga mancanegara. Hal tersebut karena silat Minang memiliki gerakan yang indah dan artistik, serta memiliki etika dan menghargai kawan maupun lawan.

Keberadaan silat penting untuk dikembangkan dan dilestarikan, mengingat olah raga yang juga menjadi ciri khas Minangkabau ini sangat spesifik diantara silat lain di Indonesia.

"GSB dilaksanakan juga sebagai bentuk pembinaan generasi muda yang menghimpun para pendekar silat se Kabupaten Tanah Datar," ujarnya.

Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumbar, Fauzi Bahar mengatakan setidaknya terdapat lebih dari 700 aliran silat yang ada di Minangkabau, terutama di Tanah Datar. Di daerah tersebut juga terdapat aliran silek tuo yang sudah berumur ratusan tahun.

Perkembangan silat sebagai salah satu cabang olahraga yang berangkat dari tradisi adalah diikutkannya silat dalam Asian Games yang merupakan even olahraga terbesar di Asia. Pada kesempatan tersebut IPSI berhasil meraup sebanyak 14 emas.

Sementara itu Ketua IPSI Tanah Datar, Afrizal Sutan Bagindo menyebutkan pada pelaksanaan kegiatan GSB, ribuan pesilat berkumpul dan menampilkan kebolehan yang selama ini telah mereka latih.

Selain itu, silat juga merupakan salah satu bentuk pembinaan terhadap karakter generasi muda, sebab silat Minang memiliki banyak filosofi yang secara tidak langsung akan membentuk karakter orang yang mempelajarinya.