Dinkes Agam fogging 1.500 rumah antisipasi DBD

id fogging, agam

Dinkes Agam fogging 1.500 rumah antisipasi DBD

Anggota Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, melakukan fogging di Kampung Sawah, Nagari Lubukbasung, Kecamaran Lubukbasung, Kabupaten Agam. (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat telah melakukan fogging atau pengasapan 1.500 unit rumah selama 2018 untuk mencegah penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Agam, Indra di Lubukbasung, Kamis, mengatakan 1.500 unit rumah yang difogging itu tersebar di wilayah kerja Puskesmas Kapau sebanyak 300 unit, Puskesmas Sungaipua 150 unit, Puskesmas Lubukbasung 600 unit dan Puskesmas Bawan 450 unit.

"Fogging ini dilakukan oleh tim dari Dinkes Agam dan Puskesmas setelah ada kasus DBD di daerah itu," katanya.

Sebelum fogging dilakukan, tim dari Dinkes Agam dan Puskesmas terdekat terlebih dahulu melakukan pemeriksaan jentik nyamuk aedes aegypti di sejumlah rumah warga sekitar kasus DBD ditemukan.

Pemeriksaan jentik nyamuk telah dilakukan sebanyak 55 rumah selama 2018.

Apabila tim menemukan jentik nyamuk, maka mereka menyarankan masyarakat sekitar untuk melakukan gotong royong membersihkan selokan, membersihkan bak penampungan, menguras bak mandi, menutup bak penampungan air dan mengubur barang bekas untuk membasmi jentik nyamuk tersebut.

Setelah itu, Dinkes Agam akan melakukan fogging atau pengasapan di daerah itu untuk membunuh nyamuk dewasa.

"Ini untuk memutus mata rantai nyamuk Aides aegypti, sehingga memungkinkan kasus DBD di daerah itu," tegasnya.

Ia menambahkan, selama Januari sampai Agustus 2018 sebanyak 102 kasus di daerah itu yang tersebar di Puskesmas Baso sempat kasus, Puskesmas Lasi dua kasus, Puskesmas Pakan Kamih 16 kasus, Puskesmas Kapau dua kasus, Puskesmas Lubukbasung 46 kasus dan lainnya.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Membangun Bersama Membela Bangsa Agam, Lukman mendukung fogging yang dilakukan dinas terkait dalam meminimalisir kasus DBD di daerah itu.

Dengan cara itu, penyebaran DBD berkurang dan masyarakat terhindar dari penyakit tersebut.

"Kita memberikan apresiasi kepada dinas terkait sehingga penyebaran DBD berkurang," katanya.