Lubuk Sikaping (Antaranews Sumbar) - Cegah konflik sosial terjadi ditengah masyarakat, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pasaman, gelar dialog bersama para Walinagari dan sejumlah tokoh masyarakat, guna mencegah terjadi konflik sosial di daerah itu.
Kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Bupati Desrizal, mewakili Bupati Pasaman, Kamis, dihadiri Kepala Kesbangpol Afridansyah, jajaran Polres Pasaman, Komunitas Intelijen Daerah (Komida), para Walinagari, KAN, tokoh pemuda dan para wartawan.
Dalam sambutannya, Bupati Pasaman menyampaikan, harapan agar semua pihak melaporkan segala persoalan yang terjadi ditengah masyarakat guna dilakukan penanganan dengan cepat dan tepat.
"Mari kita sigap menyelesaikan berbagai permasalahan, perselisihan yang terjadi ditengah masyarakat secara damai dengan memberdayakan forum yang telah ada," ajak Bupati.
Para walinagari, sebagai pemimpin di nagari juga diminta dapat mencegah terjadinya konflik sosial ditengah masyarakata. Menjaga kerukunan dan saling bertolaransi antar sesama adalah kuncinya.
"Tetap jaga kerukunan, kesetiakawanan dan saling toleransi adalah kunci mencegah konflik sosial terjadi ditengah masyarakat," ujarnya.
Peran camat juga tak kalah pentingnya mencegah konflik sosial terjadi. Untuk itu, camat perlu menjalin komunikasi dengan tokoh agama, tokoh adat dan berbagai lapisan masyarakat.
"Camat tidak hanya bertugas memimpin pemerintahan daerah di tingkat kecamatan dan nagari, tetapi secara terpadu melakukan penanganan konflik sosial. Termasuk melakukan deteksi dini konflik, dan pencegahan dengan melibatkan berbagai forum yang ada," katanya.
Kepala Kesbangpol Pasaman Afridansyah, menyampaikan konflik ditimbulkan berbagai macam permasalahan, baik konflik budaya maupun pemerintahan.
Menurutnya, konflik bisa terjadi karena tidak adanya pihak yang memberikan penjelasan secara benar kepada masyarakat.
"Untuk mencegah konflik sosialdikalangan masyarakat, maka, perlu dilakukannya pencegahan secara dini. Kita harus melakukan deteksi dini guna mencegah suatu permasalahan agar tidak meluas," ujarnya.
Disamping itu, pria yang akrab disapa Daaf itu juga berharap, bahwa peran seluruh elemen dalam hal ini sangat diperlukan.
“Kita ini adalah mata dan telinga pimpinan, segala sesuatu yang terjadi harus melaporkan dengan pimpinan,” tambahnya.
Komida Sumbar, Budi, sebagai narasumber dalam acara ini mengatakan, potensi konflik selalu meningkat, untuk itu perlu dilakukan penjelasan bagaimana menjadi mediator.
"Semua pihak harus bersama-sama meredam konflik di bawah. Usahakan konflik tidak menyebar kemana-kemana. Harus dilakukan mediasi," ujarnya.
Berita Terkait
BKDI: Konflik Iran-Israel tak berdampak bagi bursa komoditas berjangka
Rabu, 17 April 2024 19:15 Wib
Pakar sebut serangan Iran berkaitan dengan kedaulatan negara
Senin, 15 April 2024 11:27 Wib
Akademisi khawatir konflik Timur Tengah picu perang proksi global
Senin, 15 April 2024 11:27 Wib
MUI Sumbar dorong pemimpin dunia terus serukan kemerdekaan Palestina
Rabu, 10 April 2024 12:31 Wib
Delapan konflik satwa terjadi di Agam selama awal 2024
Senin, 11 Maret 2024 17:06 Wib
BKSDA Sumbar tawarkan penangkaran buaya di Agam solusi alternatif mengatasi konflik
Jumat, 8 Maret 2024 15:05 Wib
BKSDA Sumbar tangani dua konflik satwa liar di Agam
Rabu, 6 Maret 2024 17:45 Wib
BKSDA Sumbar latih warga Agam penanganan konflik satwa
Selasa, 5 Maret 2024 13:50 Wib