Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat, mengadakan simulasi pengamanan menghadapi kerusuhan di tempat pemungutan suara sampai di Kantor Komisi Pemilihan Umum saat pelaksanaan Pemilu 2019.
Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi di Lubukbasung, Rabu, mengatakan simulasi melibatkan 350 personel yang diadakan setelah apel gelar pasukan Operasi Mantab Brata Singgalang 2018 di halaman Kantor Bupati Agam.
"Kita melibatkan sebagian personel Polres setempat, mobil water canon, mobil pengeras suara dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan saat simulasi itu anggota memperagakan pengamanan dengan kondisi yang sesungguhnya mulai dari kondisi aman sampai terjadinya bentrok antara massa dengan anggota polisi.
Simulasi itu berawal dari salah seorang warga memberikan hak suara di TPS 1 Padang Baru, Kecamatan Lubukbasung. Saat memberikan hak suara, bersangkutan tidak terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT).
Petugas meminta bersangkutan untuk memperllihatkan KTP elektronik, namun tidak bisa dan yang bersangkutan tidak dibolehkan memberikan hak suara.
Dengan kondisi itu, ia memaksakan untuk memberikan hak suara dan petugas mencoba memberikan pengertian sehingga terjadi keributan dan bersangkutan mengancam akan membakar kantor KPU.
Dengan kondisi itu, anggota Dalmas Polres turun ke lokasi setelah mendapatkan informasi dari anggota intel hawa ada ribuan massa yang akan mendatangi kantor KPU.
Setelah itu terjadi bentrok antara massa dengan anggota Polres dan massa mencoba membakar ban bekas di depan kantor KPU.
"Massa berhasil dihalau dari kantor KPU oleh anggota, sehingga kondisi menjadi aman," katanya.
Ia menambahkan, Polres Agam mengerahkan 250 personel untuk mengamankan pelaksanaan pemilu 2019, agar pesta demokrasi itu berjalan lancar dan sukses.
"Pengamanan ini kita lakukan mulai dari persiapan pendaftaran partai politik, pendaftaran bakal calon anggota legislatif, kampanye, sampai pelantikan anggota DPRD setempat," katanya.
Sementara Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria menambahkan, apel gelar pasukan dan simulasi ini merupakan bentuk antisipasi dalam menghadapi terjadinya kerusuhan saat Pemilu.
Dengan cara itu, kerusuhan saat Pemilu bisa diatasi nantinya. Namun pihaknya optimistis kerusuhan tidak akan terjadi di daerah tersebut.
"Kita optimistis kerusuhan tidak akan terjadi dan ini berdasarkan pengalaman Pemilu dan Pilkada sebelum," katanya. (*)
Berita Terkait
Rektor harap MK berani putuskan sengketa pemilu demi demokrasi
Jumat, 19 April 2024 18:07 Wib
Bawaslu RI pastikan serahkan kesimpulan ke MK pada hari ini
Selasa, 16 April 2024 10:51 Wib
Kubu oposisi Korea Selatan menang besar dalam pemilu legislatif
Jumat, 12 April 2024 17:52 Wib
Arief Hidayat jelaskan alasan MK tak panggil Jokowi
Jumat, 5 April 2024 13:31 Wib
Muhadjir tegaskan tugas dan fungsi Kemenko PMK tak terkait pemilu
Jumat, 5 April 2024 11:34 Wib
Sri Mulyani percaya forum di MK jadi cara merawat nalar publik
Jumat, 5 April 2024 11:32 Wib
Pemohon dua ajukan keberatan soal saksi dan ahli Prabowo-Gibran
Kamis, 4 April 2024 10:39 Wib
Bawaslu Padang Panjang gelar Rapat Fasilitasi Sentra Gakumdu Penetapan Hasil Pemilu 2024
Kamis, 4 April 2024 9:06 Wib