Menanti gebrakan Inter Milan di Liga Champions

id Inter Milan,Liga Champions

Menanti gebrakan Inter Milan di Liga Champions

Liga Champions. (uefa.com)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Stadion Giuseppe Meazza di kota Milan, Italia, akan merasakan kembali atmosfer pertandingan malam hari khas Liga Champions pada Selasa setempat, setelah tujuh tahun lamanya suasana serupa absen dari kandang Inter Milan tersebut.

Kendati demikian, Inter Milan langsung menghadapi ujian tak mudah dalam laga penyambutan kembalinya mereka ke Liga Champions, yakni menjamu wakil Inggris Tottenham Hotspur.

Sayangnya, tim besutan Luciano Spalletti menyongsong laga perdana mereka di penyisihan Grup B Liga Champions dalam kondisi yang tidak terlalu ideal setelah dipecundangi Parma di Giuseppe Meazza dalam laga pekan keempat Liga Italia, pada Sabtu (15/9).

Beruntung bagi Inter, lawan mereka juga baru saja menderita kekalahan di kompetisi domestik. Tottenham menelan kekalahan di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Wembley, London, Inggris, di tangan Liverpool.

Maka laga pembuka penyisihan grup tak ubahnya menjadi perburuan momentum kebangkitan bagi Inter dan Tottenham.

Dari segi kesiapan, Inter memiliki keuntungan dengan kepastian penjaga gawang utama Hugo Lloris dan gelandang kreatif Bamidele Alli bakal absen di kubu Tottenham.

Tak hanya itu, tiga penggawa lainnya Moussan Sissoko, Toby Alderweireld dan Kieran Trippier juga kemungkinan absen dari laga kontra Inter. Sissoko cedera, sedangkan Alderweireld dan Trippier ditinggal di London karena alasan teknis.

Tekanan juga mendera penyerang sekaligus kapten Tottenham, Harry Kane, yang belakangan cukup mandul, meski sang pelatih Mauricio Pochettino mengabaikan hal itu sebagai masalah.

Pochettino malah berharap laga kontra Inter bisa jadi pengubah situasi mental timnya.

"Tentu saja kami kecewa dengan hasil melawan Liverpool, namun ini kesempatan yang baik untuk mengubah perasaan kami," kata Pochettino kepada laman resmi klub.

"Pertandingan akan sulit karena Inter tim yang hebat. Namun kami selalu percaya dengan kualitas kami dan sekali lagi ini kesempatan luar biasa. Betul bahwa tiap kompetisi memiliki kondisi yang berbeda, namun selepas kekalahan dari Liverpool penting bagi kami untuk merasakan kemenangan lagi," ujarnya menambahkan.

Senada dengan Pochettino, Spalletti juga berharap bisa memompa kepercayaan diri timnya dari hasil laga melawan Tottenham.

"Apakah mereka (Tottenham) diunggulkan? Saya pikir pemain kami memiliki tekad dan determinasi untuk berada di kompetisi ini setelah berjuang mencapainya sepanjang musim lalu," kata Spalletti sebagaimana dilansir laman resmi Inter.

"Kami tidak boleh merasa tertekan atau terintimidasi atas pengalaman mereka yang lebih banyak di kompetisi ini. Malahan, saya percaya laga ini adalah peluang untuk memantik semangat kami," pungkasnya.

Di kubu Inter, setelah Sime Vrsaljko dipastikan absen, ada kekhawatiran juga atas kebugaran Danilo D'Ambrosio yang diplot mengisi lubang yang ditinggalkan pemain Kroasia itu.

Sebagaimana Kane di kubu Tottenham, mandulnya penyerang Mauro Icardi juga masih membayangi langkah Inter memasuki laga pertama mereka di Liga Champions musim ini.

Hasil pertandingan di Giuseppe Meazza akan menentukan siapa yang memperoleh momentum titik balik dari hasil buruk yang dialami sebelumnya.

Perang kesempurnaan

Sementara itu, di laga lainnya di Grup B, jawara dua negara akan berhadapan, yakni Barcelona menjamu PSV Eindhoven di Stadion Nou Camp.

Keduanya memasuki laga pertama penyisihan grup dengan rekor yang sama, yakni catatan sapu bersih kemenangan di pertandingan-pertandingan awal musim di kompetisi domestik.

PSV boleh jadi lebih unggul dengan lima kemenangan, lantaran Liga Belanda dimulai lebih dulu dibandingkan Liga Spanyol yang baru diwarnai empat kemenangan Barcelona.

Kendati demikian, faktor sejarah, mental dan tetek bengek lainnya hampir pasti mengayun kepada Barcelona.

Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, Lionel Messi dkk tentu ingin membuka kiprah mereka di Eropa dengan cara terbaik yakni kemenangan.

Kondisi itu dihadapi dengan tenang oleh Pelatih PSV, Mark van Bommel, yang meyakini bahwa kejutan adalah sisi lain dari sepak bola.

"Ada orang-orang yang menganggap jika anda kalah 1-0, 2-0 atau 2-1 saat menyambangi Barcelona, itu adalah hal baik. Namun, itu bukan tujuan kami, sebab jika demikian sebaiknya kita tetap di rumah. Satu dua kali dalam semusim selalu ada kejutan," katanya.

Optimisme Van Bommel juga dijawab oleh Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, yang meyakini lawannya tidak akan mengubah strategi hanya demi memperoleh "hasil terhormat" di Nou Camp.

Namun Valverde menekankan cara terbaik memulai Liga Champions adalah dengan meraih kemenangan.

"PSV adalah juara Belanda dan salah satu yang terkuat di Eropa. Mereka suka mengendalikan permainan dan saya pikir mereka tidak akan mengubah strategi itu hanya demi sebuah pertandingan," kata Valverde.

"Kami semua ingin memenangi kompetisi ini. Liga Champions selalu menjadi motivasi tersendiri bagi para pemain dan itu hal yang ideal bagi tim," pungkasnya. (*)