BBM satu harga capai kampung di tengah rimba Kalimantan Utara

id BBM Satu Harga,Bahan Bakar Minyak,Pertamina

BBM satu harga capai kampung di tengah rimba Kalimantan Utara

Seorang petugas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) di Tuapeijat, Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat melakukan pengisian BBM di sepeda motor Selasa (13/2). (ANTARA SUMBAR/Patris Sanene/18)

Harga BBM di kampung di tengah rimba belantara di jantung Pulau Kalimantan itu kini sama dengan harga di kota, yaitu solar Rp5.150 per liter dan premium Rp6.450 per liter
Balikpapan, (Antaranews Sumbar) - Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga kini mencapai Kampung Mahak Baru, Kecamatan Sungai Boh, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

"Harga BBM di kampung di tengah rimba belantara di jantung Pulau Kalimantan itu kini sama dengan harga di kota, yaitu solar Rp5.150 per liter dan premium Rp6.450 per liter," kata Ella, ibu rumah tangga warga Mahak Baru, Sabtu.

Sebelumnnya, warga di sini membeli BBM dengan harga Rp20.000 per liter. Harga Rp20.000 bila BBM tersedia. Bila minyak sedang susah terangkut sampai Mahak Baru, harga bisa lebih lagi.

"Rp50.000 per liter juga biasa, kalau musim kemarau air surut sehingga orang dari hilir tidak bisa naik ke sini bawa BBM," kata Ella.

Untuk menyamakan harga di Mahak Baru yang jauhnya 167 KM dari penyalur BBM terdekat itu, PT Pertamina (Persero) selaku penyalur BBM membuka stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Mahak Baru. SPBU ini resmi beroperasi Kamis (13/09).

Menurut pejabat sementara Retail Fuel Marketing Manager PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI, Edison Palendeng, Mahak Baru termasuk daerah Terpencil, Terluar, Terdepan(3T) dari NKRI.

Tugas Pertamina menyalurkan BBM sampai ke daerah itu untuk mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan pembangunan.

SPBU Mahak Baru sudah beroperasi sejak 4 Agustus 2018. Dibandingkan dengan SPBU di kota, penampilannya sangat sederhana. Cukup satu nozzle untuk premium, dan satu nozzle lagi untuk solar.

Setiap bulan SPBU dipasok 100 drum kapasitas 200 liter kedua jenis BBM tersebut.

Untuk sementara pemasokan sejumlah itu cukup bagi Mahak Baru yang berpenduduk 3.000 orang.

"Warga kami di Mahak Baru itu menggunakan BBM terutama untuk bahan bakar mesin ces, motor tempel guna menjalankan perahu," kata Asisten II Kabupaten Malinau Bidang Pembangunan Ernest Silvanus.

Warga memanfaatkan sungai sebagai jalan raya dengan kendaraan utama perahu bermesin tempel.

Harga BBM yang kini murah, menurut Silvanus, akan membuat warga lebih produktif dan bersemangat bekerja.

"Roda ekonomi akan berputar lebih cepat dan semoga membawa pada kesejahteraan," kata Silvanus. (*)