Solok, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat, menggelar kontes dan pameran ternak sapi untuk meningkatkan minat masyarakat di dunia peternakan.
"Bisnis sapi terbilang cukup menguntungkan. Apalagi jika dikelola dengan manajemen dan sistem tata kelola yang baik," kata Wakil Wali Kota Solok Reinier di Solok, Jumat.
Ia mengatakan melihat potensi tersebut, pemerintah terus berupaya meningkatkan pembiayaan di sub sektor peternakan khususnya ternak sapi.
Salah satunya, sebutnya dengan memperbesar alokasi anggaran untuk peternakan sapi.
Semenjak 2017, lanjutnya alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) difokuskan terhadap Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
Dengan kombinasi program yang dijalankan pemerintah pusat dan daerah diharapkan mampu memacu produktivitas sapi di daerah, sehingga mampu memenuhi kebutuhan sapi lokal.
Pada dasarnya, Upsus Siwab ditujukan untuk merubah mindset atau pemikiran petani ternak terkait pola dan tata kelola peternakan selama ini yang masih bersifat tradisional.
Selama ini, beternak sapi masih merupakan usaha sambilan dengan pengelolaan dan manajemen yang masih sangat sederhana dan belum begitu dirasakan manfaatnya secara ekonomi oleh peternak.
"Kebanyakan di tengah masyarakat, ternak sapi jumlahnya masih terbatas dan hanya bersifat sebagai tabungan keluarga dan akan dijual ketika dibutuhkan," ujarnya.
Ke depan, pemerintah setempat berupaya mewujudkan sentra peternakan sapi dengan memanfaatkan kawasan dan potensi yang ada.
"Jadi tidak hanya usaha sambilan tapi sudah komersil dengan meningkatnya kemampuan ekspor," katanya.
Kepala Dinas Pertanian setempat Ikhvan Marosa mengatakan melihat antusias peternak, ke depan kontes dan pameran ternak akan dijadikan agenda tahunan kota Solok.
"Tak disangka peserta kontes ini meningkat dua kali lipat, kontes ternak ini akan kami laksanakan di setiap tahunnya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Erinaldi menekankan agar para petani dan peternak dapat berpandai-pandai memanajemen segala potensi yang belum terlihat.
"Untuk makanan sapi sendiri bisa diambil dari jerami dan itu tidak sulit untuk didapatkan," katanya.
Selain itu, petani juga bisa memanfaatkan jerami untuk difermentasikan, sehingga segala yang bisa dijadikan peluang usaha yang akan meningkatkan ekonomi para petani dan peternak. (*)
Berita Terkait
Kelompok ternak di Agam manfaatkan pakan alternatif tingkatkan produksi telur
Rabu, 13 Maret 2024 15:58 Wib
Gunakan listrik PLN, ternak ayam lebih untung
Jumat, 8 Maret 2024 18:08 Wib
BKSDA Sumbar bangun kandang komunal di Pasaman lindungi ternak dari serangan satwa
Kamis, 29 Februari 2024 11:16 Wib
Permintaan ternak jelang tradisi Meugang Ramadhan di Aceh
Rabu, 28 Februari 2024 16:09 Wib
Dua ternak warga Sipinang Agam dimangsa satwa liar
Sabtu, 24 Februari 2024 13:40 Wib
29 kelompok di Agam terima bantuan ternak dari Pemprov Sumbar
Selasa, 20 Februari 2024 13:41 Wib
Seekor ternak warga Agam diduga dimangsa harimau sumatera
Jumat, 15 Desember 2023 19:23 Wib
Pemkab Agam serahkan bantuan 13.433 ternak bagi 37 kelompok tani
Sabtu, 4 November 2023 13:15 Wib