Legislator Sumbar soroti lambannya penangan bencana banjir dan longsor di Pasaman

id Bencana

Legislator Sumbar soroti lambannya penangan bencana banjir dan longsor di Pasaman

Jembatan aie Batang Jangek, Jorong Kampuang Tabek, Malampah, ambruk akibat hantaman banjir dan terpaksa diportal karena tidak bisa dilewati. (Ist)

Lubuk Sikaping (Antaranews Sumbar) - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Sabar AS angkat suara menanggapi lambannya penanganan bencana banjir dan longsor di Jorong Kampung Tabek, Nagari Malampah, Kecamatan Tigonagari, Kabupaten Pasaman, hingga mengakibatkan satu unit jembatan ambruk dihantam banjir.

Padahal keberadaan jembatan tersebut sangat vital. Karena merupakan akses satu-satunya dan penopang perekonomian bagi warga setempat. Sabar pun mendesak Pemerintah Kabupaten Pasaman untuk segera turun tangan, kata Sabar kepads media ini, Kamis.

"Mustinya pihak BPBD dan PU Kabupaten Pasaman segera turun. Dan hasilnya ditindak lanjuti dengan alokasi angggaran di APBD perubahan atau APBD 2019 atau bisa lewat pos dana tak terduga atau dana bencana," ujarnya.

Jika jembatan rusak itu tidak segera diperbaiki, akan memberi dampak buruk bagi perekonomian warga setempat. Karena akses jalan itu sangat penting. Selain lalulintas warga, juga sebagai urat nadi ekonomi rakyat.

"Saya baru menghadiri acara di SD Kampung Tabek, Nagari Malampah beberapa waktu yang lalu karena itu saya tahu persis kondisi wilayahnya," ungkap Sabar.

Ia pun menyarankan Bupati beserta jajarannya segera turun meninjau lokasi terdampak bencana. Sebab, hal itu penting dilakukan oleh kepala daerah agar masyarakat merasa tidak diabaikan.

"Jika boleh saran, baiknya Bapak Bupati turun tinjau kondisi bencana ini atau segera perintahkan bawahannya. Ruas jalan tersebut merupakan kewenangan daerah Kabupaten Pasaman. Jadi bisa langsung disikapi alokasi anggaran pembangunannya pada APBD perubahan atau APBD 2019 yang akan dibahas saat ini," katanya.

Ia meminta warga terdampak bencana agar bersabar, sembari menunggu pemerintahan setempat bertindak. Selain itu, warga meningkatkan kewaspadaan akan potensi bencana banjir dan longsor susulan.

"Turut berduka untuk musibah ini. Semoga masyarakat tabah. Saya juga mengimbau, warga jauhi sungai, perbukitan dan lokasi rawan bencana lainnya untuk menghindari jatuhnya korban jiwa," ujar Sabar.

Saat dihubungi, Kepala BPBD Kabupaten Pasaman, Maspet Kenedy mengatakan, belum mendapatkan laporan tertulis dari pihak kecamatan terkait bencana banjir dan longsor di Kejorongan Kampung Tabek tersebut.

"Kita belum bisa taksir kerugiannya, karena belum dapat informasi tertulis dari Camat Tigonagari. Apa saja kerusakannya selain jembatan yang disebutkan," kata Maspet.

Sebelumnya, satu unit jembatan dan puluhan hektar sawah warga di Jorong Kampung Tabek, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Pasaman, dilaporkan ambruk dan rusak akibat diterjang banjir, Rabu (12/9) petang.

"Jembatan aia Batang Jangek adalah akses penghubung antar jorong, Taruko-Ladang Rimbo, Malampah. Badan jembatan amblas, sehingga tidak bisa dilewati," kata salah seorang warga, Yuni Efendi.

Saat ini kata Yuni, pihaknya bersama warga setempat hanya bisa berjaga-jaga, karena hujan masih terus mengguyur hingga Kamis pagi. Bahkan, jembatan rusak pun terpaksa diportal agar tidak dilintasi oleh warga.

"Jembatan yang ambruk ini terpaksa kami portal. Takutnya ada masyarakat yang tidak tahu lantas lewat. Tentu sangat berbahaya dan bisa memakan korban. Kemudian pemuda disini juga terpaksa berjaga-jaga jika sewaktu-waktu debit air sungai ini meningkat dan memperparah ambruknya jembatan," tutupnya.