Isi jabatan teknis dan spesialis, Solok Selatan ajukan penerimaan CPNS 300 orang

id Erwin Ali

Isi jabatan teknis dan spesialis, Solok Selatan ajukan penerimaan CPNS 300 orang

Kepala BKPSDM Solok Selatan Erwin Ali. (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengajukan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 sebanyak 300 orang yang akan difokuskan untuk jabatan teknis dan spesialis.

"Tahun ini kami menerima CPNS sesuai kebutuhan 300 orang tetapi sekarang formasinya belum turun dan berkemungkinan satu atau dua pekan lagi akan ada ketetapannya," kata Kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Solok Selatan Erwin Ali, di Padang Aro, Rabu.

Penerimaan CPNS 2018 fokus ke tenaga tekhnis dan spesialis katanya, untuk mendukung pembangunan di Solok Selatan yang saat ini masih berstatus sebagai daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.

Dia mengatakan, CPNS yang diajukan paling banyak di bidang teknis penunjang infrastruktur, bidang pendidikan dan teknis lainnya.

Penerimaan CPNS itu sudah disetujui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negaran dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) tetapi ketetapan jumlah masih menunggu ketetapan Kemenpan RB.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pembinaan Aparatur (PPA) BKPSDM Admi Zulkhairi, menambahkan, sesuai kebutuhan 300 penerimaan CPNS yang diajukan sebanyak 104 orang untuk bidang teknis penunjang infrastruktur, 62 untuk tenaga guru dan sisanya untuk teknis lainnya.

Untuk pendaftaran CPNS 2018 direncanakan awalnya akan dibuka September ini yang akan dilakukan serentak secara daring melalui portal sscn.bkn.go.id.

Ia menyebutkan, ada lima Kabupaten/Kota di Sumbar termasuk Solok Selatan yang belum ada menerima ketetapan jumlah formasi.

"Bila sudah ada persetujuan jumlah formasi akan segera kami umumkan pembukaannya," katanya.

Dia menjelaskan, bila pendaftaran CPNS sudah dibuka maka calon pelamar hanya diperbolehkan mendaftar pada satu instansi pemerintah dan satu formasi jabatan.

Untuk penerimaan tidak ada prioritas pelamar dari putra daerah atau dibuka untuk umum.

"Semula kami berharap agar pelamar diprioritaskan untuk putra daerah tetapi itu tidak bisa sehingga nantinya pelamar bisa berasal dari mana saja," ujarnya. (*)