Sempat terhenti, pemkab Agam lanjutkan imunisasi Measles Rubella

id Indra

Sempat terhenti, pemkab Agam lanjutkan imunisasi Measles Rubella

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Indra. (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melanjutkan imunisasi Measles Rubella (MR) yang sempat dihentikan karena menunggu keluarnya fatwa kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Imunisasi campak dan rubella ini kita lanjutkan setelah fatwa MUI keluar pada akhir Agustus 2018," kata Kepala Dinas Kesehatan Agam, Indra di Lubukbasung, Selasa.

Ia menambahkan, pelaksanaan imunisasi itu telah dilakukan semenjak awal September 2018 dan ditargetkan selesai pada akhir September 2018.

Pemberian imunisasi itu tidak dipaksakan kepada anak-anak atau sasaran. Tetapi hanya diberikan kepada mereka yang mau. Namun pihaknya tetap memberikan sosialisasi kepada orang tua bahwa imunisasi ini sangat berguna dalam mengantisipasi berbagai penyakit.

"Kita tetap memberikan sosialisasi kepada orang tua agar mereka mau memberikan imunisasi kepada anaknya. Apabila menolak tidak kita paksakan," katanya.

Imunisasi campak dan rubella di Agam dilaksanakan semenjak 1 Agustus 2018 di seluruh Puskesmas di daerah itu.

Kemudian pada 6 Agustus 2018 imunisasi campak rubella di Agam dihentikan sementara menunggu fatwa dari MUI pusat keluar.

Ini berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Rencana imunisasi itu dengan sasaran sebanyak 135.585 anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun.

"Saat ini baru 21.694 atau 16 persen anak yang telah mendapatkan imunisasi campak rubella di daerah itu," katanya.

Ke 135.585 anak sasaran imunisasi itu berasal dari anak tidak sekolah sebanyak 42.145 orang, umur lima sampai enam tahun atau pendidikan PAUD dan TK sebanyak 10.064 orang.

Lalu kelas satu di SD sebanyak 9.409 orang, kelas dua SD sebanyak 8.638 orang, kelas tiga SD sebanyak 9.747 orang, kelas empat SD sebanyak 9.478 orang.

Kemudian kelas lima SD sebanyak 9.658 orang, kelas enam SD sebanyak 9.088 orang, kelas satu SMP sebanyak 8.889 orang, kelas dua SMP sebanyak 8.564 orang dan kelas tiga SMP sebanyak 7.819 orang.

"Mereka tersebar di TK dan PAUD sebanyak 377 unit, SD 583 unit, SMP 116 unit," katanya. (*)