Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah relatif masih rentan mengalami depresiasi terhadap dolar AS.
"Dolar AS masih cenderung menguat terhadap hampir semua mata uang dunia. Perundingan perdagangan bebas yang buntu antara Amerika Serikat dan Kanada masih mendorong ketidakpastian di pasar," katanya.
Di tengah situasi itu, lanjut dia, investor akan melirik dolar AS sebagai aset "safe heaven", sehingga dapat berdampak pada pelemahan rupiah.
Sementara itu terpantau pada pukul 09.45 WIB, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi ke level Rp14.827 per dolar AS.
Ia menambahkan sentimen mengenai data PMI Tiongkok bulan Agustus yang cenderung menurun juga dapat menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Kemungkinan ekspor Indonesia melambat ke Tiongkok akibat perlambatan data itu.
Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed menambahkan pada pekan lalu, investor berharap perkembangan positif antara Amerika Serikat dan Meksiko dapat meluas ke Kanada, Eropa, dan mungkin Tiongkok. Namun optimisme itu mereda ketika AS gagal mencapai kesepakatan dengan Kanada.
"Trump juga mungkin memperburuk perang dagang apabila ia memutuskan untuk menerapkan tarif 200 miliar dolar AS terhadap barang Tiongkok," katanya. (*)
Berita Terkait
Rupiah Kamis pagi turun menjadi Rp15.881 per dolar AS
Kamis, 28 Maret 2024 9:34 Wib
Rupiah Rabu pagi tergelincir jadi Rp15.722 per dolar AS
Rabu, 20 Maret 2024 9:14 Wib
Rupiah Senin pagi tergelincir menjadi Rp15.644 per dolar AS
Senin, 18 Maret 2024 9:13 Wib
Rupiah Jumat pagi tergelincir menjadi Rp15.625 per dolar AS
Jumat, 15 Maret 2024 9:39 Wib
Rupiah Jumat pagi menanjak jadi Rp15.626 per dolar AS
Jumat, 8 Maret 2024 10:06 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat menjadi Rp15.665 per dolar AS
Kamis, 7 Maret 2024 10:14 Wib
Rupiah Rabu pagi naik menjadi Rp15.759 per dolar AS
Rabu, 6 Maret 2024 9:10 Wib
Nilai Tukar Petani Pesisir Selatan naik pada Februari 2024
Selasa, 5 Maret 2024 16:08 Wib