Penurunan harga bahan makanan picu Bukittinggi deflasi

id bukittinggi deflasi,bps bukittinggi

Penurunan harga bahan makanan picu Bukittinggi deflasi

Logo BPS.

Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mencatat daerah itu mengalami deflasi sebesar 0,13 persen pada Agustus 2018.

Kepala BPS setempat, Mukhlis di Bukittinggi, Senin, menyebutkan deflasi disumbang oleh dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan dan kelompok sandang.

"Secara umum selama Agustus 2018 terutama dari kelompok bahan makanan mengalami penurunan harga," katanya.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan tersebut yaitu daging ayam ras, cabai merah, bawang merah, kentang, buncis, belut, petai, ikan nila, jengkol dan beberapa komoditas lainnya.

Sementara lima kelompok pengeluaran lain selama Agustus 2018 mengalami kenaikan harga yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.

Selanjutnya kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.

Beberapa komoditas dari kelompok ini yang mengalami kenaikan harga yaitu tarif rumah sakit, bensin, bimbingan belajar, dokter spesialis, nasi dengan lauk, ongkos jasa pencucian pakaian, minuman ringan, kue basah, soto, tarif pangkas rambut dan lainnya.

Tingkat inflasi atau deflasi menggambarkan daya beli masyarakat, makin tinggi inflasi maka semakin rendah nilai uang dan semakin rendah daya beli.

Pada Agustus 2018, Bukittinggi berada di urutan ke-14 di Sumatera dan urutan ke-49 di Indonesia dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK) yang mengalami inflasi/deflasi. ***3***