Syarat faskes sebagai rujukan online pasien pemegang JKN

id BPJS Kesehatan Padang,Rujukan Online

Syarat faskes sebagai rujukan online pasien pemegang JKN

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang, Sisri Sembodo (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M S)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Padang mengatakan fasilitas kesehatan harus memenuhi tiga landasan jika ingin menjadi rujukan dalam jaringan.

"Kerja sama itu bagus asalkan memenuhi tiga landasan dalam program rujukan online atau daring," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang, Sisri Sembodo usai sosialisasi rujukan online di Padang Pariaman, Parit Malintang, Senin.

Ketiga landasan tersebut yaitu kompetensi, mekanisme rujukan terstruktur dan berjenjang dilaksanakan, serta kapasitas.

Kompetensi yang dimaksud yaitu kemampuan tenaga medis Faskes rujukan dalam menangani penyakit yang diderita pasien.

Apabila tenaga medis di Faskes atau rumah sakit tersebut tidak memiliki ilmu dan pengalaman maka kerjasama itu tidak bisa dilakukan.

Selanjutnya mekanisme rujukan terstruktur dan berjenjang juga harus dilaksanakan, apabila pasien tersebut bisa ditangani oleh Faskes tipe D maka tidak perlu langsung dirujuk ke tipe C.

Lalu pada bidang kapasitas yaitu berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki oleh Faskes rujukan harus lengkap untuk menangani penyakit pasien yang akan dirujuk.

Sementara Direktur RSUD Padang Pariaman, Lismawati mengatakan berencana untuk menjalin kerjasama dengan sejumlah Puskesmas dan klinik dalam hal rujukan.

"Hal ini merupakan saran Kepala Dinas Sosial dan didukung dengan adanya program rujukan online dari BPJS," katanya.

Ia mengatakan selama ini pihaknya telah memiliki tenaga medis dan perlengkapan yang lengkap namun karena faktor lokasi sehingga pasien lebih cendrung memilih rumah sakit lain.

Oleh karena itu agar memudahkan pasien, lanjutnya maka pihaknya memprogramkan menjemput dan mengantar pasien rawat inap.

"Jadi pasien tidak perlu lagi memikirkan jarak yang jauh karena biaya jemput dan antar gratis," ujarnya.

Ia menyebutkan saat ini RSUD tersebut telah memiliki empat ambulans yang mana tiga dari jumlah tersebut digunakan untuk antar jemput pasien sedangkan sisanya untuk mengantar pasien rujukan ke rumah sakit lainnya.

Menurutnya dengan adanya kerjasama tersebut pihaknya dapat meningkatkan pendapatan sehingga dapat mempercepat pembangunan di RSUD itu.

Ia menyebutkan dari Januari hingga Mei pendapatan RSUD tersebut telah mencapai Rp10 miliar dari target yang telah ditetapkan yaitu Rp16 miliar. (*)