Wagub sebut pembebasan lahan KEK Mandeh 2019

id kek mandeh

Wagub sebut pembebasan lahan KEK Mandeh 2019

Foto udara kawasan wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pembebasan lahan untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditargetkan 2019 setelah proses perencanaan atau Detail Engineering Design (DED) dan analisis dampak lingkungan (Amdal) selesai dikerjakan.

"Sekarang masih proses DED dan Amdal dengan biaya daerah, dibantu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Mudah-mudahan selesai hingga akhir tahun dan 2019 bisa pembebasan lahan," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Jumat.

Kawasan Mandeh memiliki luas sekitar 18 ribu hektare hingga sangat memadai untuk KEK yang hanya membutuhkan syarat minimal 400 hektare dalam satu hamparan.

Wacana awal, lokasi yang akan digunakan untuk KEK adalah kawasan Bukik Ameh yang berada dalam kawasan Mandeh. Lokasi itu memiliki luas hamparan sekitar 600 hektare.

Namun dalam perkembangannya lokasi KEK di Mandeh bisa saja berubah tergantung kesiapan lahan yang tersedia.

Ketersediaan lahan seluas 400 hektare dalam satu hamparan itu, hanya satu dari empat kriteria pokok pembentukan KEK.

Selain syarat itu juga harus ada dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kesesuaian dengan RTRW provinsi dan kabupaten/kota serta tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung.

Kemudian dekat dengan jalur perdagangan dan pelayaran internasional serta dekat dengan wilayah potensi komoditi unggulan. Lokasinya juga harus memiliki batas areal yang jelas.

Nasrul mengatakan Pemprov Sumbar sangat mendukung pembentukan KEK Mandeh mendampingi KEK Mentawai yang telah lebih dahulu diajukan ke Dewan KEK.

"KEK Mandeh memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan," katanya.

KEK memiliki manfaat yang sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Masyarakat juga akan merasakan manfaatnya secara langsung. Apalagi KEK Mandeh dan Mentawai akan difokuskan pada bidang pariwisata.

"Pariwisata adalah bidang yang bisa menggerakan berbagai sektor ekonomi. Jika dipadukan dengan KEK, kita berharap efeknya akan lebih terasa bagi masyarakat," ujarnya. (*)