Ini upaya Pemkab Solok untuk melahirkan generasi emas

id Paud

Ini upaya Pemkab Solok untuk melahirkan generasi emas

Workshop dan pelatihan tenaga pendidik Paud di Kabupaten Solok. (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, terus berupaya meningkatkan kualitas guru pendidikan anak usia dini (Paud) agar tujuan melahirkan generasi emas dapat tercapai daerah itu.

"Keberhasilan Paud tidak terlepas dari peran pendidiknya, mengingat tugas dalam mengasuh, merawat, mendidik dan melindungi anak, menjadi tugas mendasar yang penting dalam membangun pola pikir anak," kata Bunda Paud Kabupaten Solok, Desnadevi Gusmal di Arosuka, Kamis.

Untuk itu kata dia, guru Paud merupakan salah satu kunci dalam pembentukan karakter anak ke depannya. Paud adalah jenjang pendidikan yang sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan dasar.

Sebagai wadah pendidikan paling mendasar, kualitas dan kompetensi guru pendidikan anak usia dini harus menjadi prioritas.

"Sangat diharapkan para guru Paud dapat berusaha mengikuti tuntutan kebutuhan dan perkembangan masyarakat, sehingga keberadaannya benar-benar dapat memberikan layanan Paud yang bermutu," kata dia.

Sementara Bupati Solok Gusmal mengatakan anak-anak usia di bawah lima tahun masih sangat rentan dalam menerima pembelajaran sehingga dibutuhkan kualitas pendidik yang mumpuni yang mampu memberikan pendidikan pengantar mereka ke jenjang pendidikan dasar.

Menurutnya Pemkab Solok berkomitmen untuk mendampingi guru Paud meningkatkan kualifikasi pendidikannya.

"Kami juga berpesan kepada para guru Paud untuk meningkatkan kompetensi agar dapat mendidik dengan baik, karena 31 tahun yang akan datang kami berharap akan terwujud generasi emas," katanya.

Salah satu langkah yang sudah diterapkan Kabupaten Solok untuk mendongkrak kualitas pendidikan yakni sistem pendidikan sekolah formal dan pondok pesantren yang dipadukan sehingga tercipta Sekolah Umum Berbasis Pesantren di Solok.

Seiring munculnya program tersebut, guru juga harus terlibat dalam sistem berbasis pesantren, dimana bukan hanya sekedar jadi guru, tetapi harus memiliki ilmu dan pengetahuan keagamaan untuk menjadi guru.

Sehingga dalam menjalankan proses pembelajaran, seluruh guru mampu mengendalikan serta membentuk karakter dasar siswa. Sebab, pendidikan bukan hanya unsur akademik, guru juga harus paham masalah adat, budaya, dan tentunya agama, sebutnya.

"Kita juga ingin mengembangkan PAUD berbasis pesantren dalam rangka membentuk akhlak anak mulai dari usia dini," ujarnya. (*)