Pemerintah targetkan tol Bakauheni-Palembang sepanjang 460 km selesai awal 2019

id Rini Soemarno

Pemerintah targetkan tol Bakauheni-Palembang sepanjang 460 km selesai awal 2019

Menteri BUMN Rini Soemarno (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Merak, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan tol Bakauheni-Palembang sepanjang 460 kilometer (Km) beroperasi pada awal 2019.

"Targetnya pada permulaan 2019 sudah bisa selesai dan operasi," kata Menteri BUMN Rini Soemarno, sesaat sebelum melepas Ekspedisi Tembus Tol Trans Sumatera di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, Rabu pagi.

Menteri BUMN Rini Soemarno bersama sejumlah direksi BUMN Karya dan pihak terkait lainnya dijadwalkan menyusuri Tol Trans Sumatera, ruas Bakauheni-Palembang pada Rabu-Kamis.

Menurut Rini, mengapa ekspedisi ini dilakukan karena proses Tol Trans Sumatera ini cukup panjang dan bahkan sempat ditenderkan bertahun-tahun, tetapi tak ada yang mau bangun.

Akhirnya, lanjut Rini, Pemerintahan Jokowi menugaskan BUMN untuk membangunnya dan dimulai pada akhir kuartal pertama 2015.

"Harapannya waktu itu, bisa diselesaikan dan bisa digunakan saat Asian Games 2018, tetapi sulitnya pembebasan lahan dan banyak kendala yang dihadapi, sehingga tak bisa diselesaikan seluruhnya," kata Rini.

Namun, kata Rini, sudah sebagian besar terselesaikan dan masih ada beberapa titik yang belum dan target awal 2019 sudah bisa selesai seluruhnya untuk ruas Bakauheni-Palembang.

Karenanya, Rini berharap tidak ada lagi masalah berarti sehingga dirinya merasa perlu melihat sendiri ke lapangan agar target itu bisa tercapai.

Rini juga menyampaikan, pihaknya sedang membangun terminal penumpang yang megah dan layak di Merak yang mirip pelabuhan penyeberangan di luar negeri seperti di Hong Kong.

"Ini juga didukung oleh sejumlah BUMN dan diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini. Pada sisi Bakauheni juga akan dibangun mulai tahun depan," katanya.

Hal itu, tambah Rini, agar masyarakat bisa merasakan dan menggunakannya dengan baik, seiring dengan Tol Trans Sumatera. "Jadi, tak hanya truk truk," katanya.

Rp250 triliun

PT Hutama Karya (Persero) yang mendapat penugasan dari pemerintah untuk membangun jaringan jalan tol Trans-Sumatera, pernah menyebut diperlukan total investasi Rp250 triliun.

Ada 11 ruas tol prioritas yang membutuhkan biaya investasi dengan total nilai Rp250,5 triliun. Hingga Juli 2018, biaya yang tersedia sekitar Rp42 triliun.

Sumbernya berasal dari penyertaan modal negara (PMN), obligasi melalui sekuritisasi aset, ekuitas partner dan dukungan konstruksi.

Karena keterbatasan kemampuan keuangan, maka pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberi dukungan berupa penjaminan keuangan.

Kemenkeu memberikan dukungan berupa jaminan keuangan kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk membangun tiga ruas jalan tol di Sumatera.

Ketiga ruas tol tersebut yaitu Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, dan Bakauheni-Terbanggi Besar. (*)