Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan tanah perbukitan dengan kemiringan 40 derajad guna ditanami tanaman bernilai ekonomis tinggi.
"Selama ini tanah dengan kemiringan 40 derajad ini masih jarang dimanfaatkan. Ke depan kita dorong agar bisa menghasilkan dan meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Solok, Selasa.
Ia mengatakan itu usai menghadiri penyerahan bibit unggul berbagai jenis tanaman bagi kelompok tani di solok.
Sebagian daerah Sumbar terdiri dari perbukitan dengan tingkat kemiringan 40 persen atau lebih.
Luas tanah dengan kemiringan itu relatif cukup luas hampir mencapai 40 persen dari luas propinsi seluas 4.2 juta hektar.
Selam ini tanah miring itu relatif tidak termanfaatkan dan hanya ditumbuhi tanaman yang tidak bernilai ekonomis.
Padahal potensinya cukup besar untuk ditanami tanaman seperti durian, jengkol maupun kopi yang bernilai tinggi.
Selain baik untuk lingkungan, menanami tanah miring itu juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Lahan hutan juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian warga, terutama dengan adanya program reformasi agraria bidang perhutanan yang diluncurkan pemerintah.
Program itu memungkinkan masyarakat yang berada di sekitar hutan untuk memanfaatkan lahan guna mendapatkan hasil secara ekonomis.
Sementara itu Kepala Pusat Holtikultura Kementerian Pertanian Hardianto mengatakan untuk membantu meningkatkan perekonomian petani di Sumbar pihaknya menyerahkan 500 ribu bibit tanaman.
Tanaman itu diantaranya jengkol, pepaya, kopi, jeruk, salak, kentang dan durian.
Bibit itu disebar pada beberapa daerah diantaranya Limapuluh Kota, Padangpariaman, Solok, Payakumbuh dan Solok Selatan.*
Berita Terkait
616 hektare lahan pertanian di Pasaman Barat terdampak banjir
Sabtu, 16 Maret 2024 18:03 Wib
Bupati Pesisir Selatan minta camat siapkan lahan relokasi korban banjir
Sabtu, 16 Maret 2024 18:02 Wib
Bupati Pesisir Selatan upayakan ganti lahan petani terdampak banjir
Rabu, 13 Maret 2024 20:31 Wib
BNPB: Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Senin, 11 Maret 2024 18:25 Wib
Tetapkan darurat bencana, Bupati Pesisir Selatan prioritaskan bantu lahan terdampak
Sabtu, 9 Maret 2024 5:18 Wib
Kebakaran lahan semakin meluas di Dumai
Jumat, 1 Maret 2024 17:30 Wib
Pemkab Pasaman Barat imbau masyarakat waspadai kebakaran lahan
Selasa, 20 Februari 2024 17:09 Wib
BPN: Pembebasan lahan Tol Padang-Kapalo Hilalang sudah 94,11 persen
Kamis, 25 Januari 2024 17:40 Wib