Pariaman bakal miliki kampung nelayan

id Kampung Nelayan,Kampung Nelayan Pariaman,Kementerian Kelautan dan Perikanan

Pariaman bakal miliki kampung nelayan

Ilustrasi - Kawasan kampung nelayan Kelurahan Muarareja, Tegalsari, Tegal, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Proposal untuk pembangunan kampung nelayan sudah kami kirimkan ke Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP RI beberapa waktu lalu, dan telah mendapatkan balasan resmi untuk melengkapi data yang masih kurang
Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat berencana membangun Kampung Nelayan untuk menata permukiman nelayan di sepanjang pesisir pantai daerah itu.

"Selain bertujuan menata permukiman para nelayan, hal itu juga untuk mendukung kemajuan sektor pariwisata Pariaman," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Pariaman, Dasril di Pariaman, Selasa.

Penataan kampung nelayan yang akan dilakukan seperti merehabilitasi rumah nelayan tidak layak huni, pembangunan sarana prasarana air bersih, jalan pedestrian, termasuk sarana perikanan tangkap.

Ia mengatakan jika pemerintah pusat mengabulkan permohonan proposal tersebut, maka diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp2 miliar hingga Rp3 miliar yang dipusatkan di tiga titik.

Tiga desa yang akan difokuskan sebagai kampung nelayan yaitu Desa Taluak, Desa Marunggi dan Desa Pasir Sunur Kecamatan Pariaman Selatan.

Pemerintah daerah, ujar dia, telah mengirimkan proposal kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia untuk pembangunan kampung nelayan di daerah itu.

"Proposal untuk pembangunan kampung nelayan sudah kami kirimkan ke Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP RI beberapa waktu lalu, dan telah mendapatkan balasan resmi untuk melengkapi data yang masih kurang," kata dia.

Selain mengusulkan permohonan bantuan pembangunan kampung nelayan, pemerintah setempat juga mengirimkan proposal Kedai Nelayan ke KKP RI.

Khusus proposal kedai nelayan, ujarnya, ditujukan untuk memenuhi segala sesuatu tentang kebutuhan para nelayan seperti jaring, pancing, persediaan es balok, alat tangkap termasuk sebagai pusat pemasaran hasil tangkapan.

"Apabila dikabulkan oleh pemerintah pusat maka rencana pembangunan kedai nelayan diperkirakan membutuhkan biaya mencapai Rp500 juta," kata dia.

Pihaknya menambahkan khusus di sekitar tiga desa tersebut, kurang lebih terdapat 18 kelompok nelayan ditambah tiga kelompok pengolah hasil tangkapan.

Dalam waktu dekat, pihak kementerian terkait segera datang ke Kota Pariaman untuk menindaklanjuti dan melihat secara langsung lokasi rencana pembangunan kampung dan kedai nelayan. (*)