Padang, (Antaranews Sumbar) - Penggunaan Dana Desa di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), masih didominasi untuk pembangunan infrastruktur, kata pejabat pemerintah setempat.
"Infrastruktur itu yang utama, sehingga paling banyak," ujar Kepala Bidang Pemerintahan Nagari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Solok Selatan, Ali Afrionel saat dihubungi, Senin.
Namun demikian, alokasi terbesar Dana Desa untuk infrastruktur tersebut tergantung nagari (desa adat). "Jika memang infrastrukturnya minim, alokasi terbanyak ya harus ke infrastruktur," ujarnya.
Sejumlah infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah nagari dengan Dana Desa, seperti jalan desa, drainase, sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan atau infrastruktur lainnya yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat.
Sementara bagi nagari yang infrastrukturnya telah memadahi, seperti Nagari Pasar Muaralabuh, penggunaan Dana Desa didorong dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Peningkatan ekonomi masyarakat itu bisa dalam bentuk pelatihan-pelatihan," ujarnya.
Selain digunakan untuk membangun infrastruktur, sebut, dana desa di Solok Selatan juga digunakan untuk membangun Badan Usama Milik Nagari (BUMNag). "Sudah hampir keseluruhan nagari memiliki BUMNag," ujarnya.
Solok Selatan pada tahun ini mendapatkan alokasi Dana Desa lebih kurang Rp35 miliar. Alokasi terkecil Dana Desa untuk nagari di Solok Selatan berjumlah Rp800 juta dan terbesar Rp1,3 miliar.
"Setiap nagari alokasi Dana Desa berbeda, ada rumusannya, seperti jumlah penduduk, jumlah keluarga miskin, luas wilayah, tingkat kesulitan geografis," katanya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Solok Selatan, Armen Syahjohan, mendorong pemerintah nagari (desa adat) untuk mengembangkan pariwisata melalui Dana Desa.
Politikus Gerindra ini menyebutkan Solok Selatan telah memiliki magnet pariwisata, seperti kawasan Saribu Rumah Gadang, Gua Batu Kapal, bumi perkemahan Camintoran dan jalur baru pendakian Gunung Kerinci melalui Bangun Rejo.
Magnet pariwisata, sebutnya harus dimanfaatkan daerah-daerah sekitarnya untuk pengembangan objek wisata pendukung sesuai dengan potensi yang tidak beragam sehingga wisatawan ke Solok Selatan tidak hanya disuguhi satu objek wisata saja.
Ia mencontohkan perkebunan jeruk, pemandian air panas yang bersumber dalam alam, serta potensi spot-spot berswafoto dari daerah ketinggian seperti puncak Bangun Rejo dan Pinang Awan, kemudian sungai-sungai dengan pemandangan alam yang asri dan alami. (*)
Baca juga: DPRD Solok Selatan dorong pemanfaatan dana desa kembangkan pariwisata
Baca juga: Tujuh tahun mendatang, Mendes perkirakan angka kemiskinan desa lebih kecil
Baca juga: UNP harapkan dana desa tingkat indeks pembangunan daerah
Berita Terkait
Gubernur: Program kepariwisataan Sumbar tarik jutaan wisatawan
Kamis, 25 April 2024 19:41 Wib
Bupati Solok saksikan gebyar alek barayo basamo di Desa Koto Baru
Sabtu, 13 April 2024 20:36 Wib
Pemkot Pariaman apresiasi desa laksanakan kegiatan keagamaan semarakan ramadhan
Minggu, 31 Maret 2024 16:28 Wib
Kemenkumham Sumbar siapkan lima desa sadar hukum di Pasaman Barat
Minggu, 31 Maret 2024 4:08 Wib
Desa di Pariaman kembangkan inovasi peluang usaha warga
Kamis, 28 Maret 2024 16:02 Wib
Bupati Sabar AS : program berpihak ke rakyat akan terus dilanjutkan
Kamis, 28 Maret 2024 9:19 Wib
Nagari Aia Manggih Barat salurkan Bantuan Langsung Tunai
Rabu, 27 Maret 2024 9:04 Wib
PLN Sumbar wujudkan listrik berkeadilan, dua desa Kabupaten Pesisir Selatan kini terang benderang
Minggu, 24 Maret 2024 21:20 Wib