Akhir pekan, waktu relawan berbagi ilmu di Padang Panjang

id belajar sastra gratis,sastra gratis padang panjang

Akhir pekan, waktu relawan berbagi ilmu di Padang Panjang

Aktivitas kelas "story telling" di Perpustakaan Daerah Padang Panjang. (ANTARA SUMBAR/ Dokumen pribadi)

Ilmu akan bermanfaat jika disebarkan atau dibagi. Jika hanya dinikmati sendiri, akan sia-sia
Padang Panjang, (Antaranews Sumbar) - Setiap akhir pekan, di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bersama Forum Pegiat Literasi setempat mengelar kegiatan belajar sastra gratis.

Para relawan yang terlibat dalam kegiatan itu mengosongkan liburan akhir pekan mereka demi bisa berbagi ilmu dengan anak-anak di daerah tersebut.

"Ilmu akan bermanfaat jika disebarkan atau dibagi. Jika hanya dinikmati sendiri, akan sia-sia," ujar salah seorang relawan pengajar di kegiatan tersebut, Maharani Anderson di Padang Panjang, Jumat.

Rani adalah salah satu pengajar di kelas "story telling" yang mampu berkomunikasi dalam lima bahasa yaitu India, Spanyol, Inggris, Rusia dan Tamil.

Di kelasnya, ia mengajar agar anak-anak memiliki kepercayaan diri dalam berbicara dan tampil di muka umum. Ia lebih menyasar anak-anak di jenjang SMP dan SMA untuk menyiapkan mereka memasuki lingkup masyarakat yang lebih luas.

Baginya ada kenikmatan tersendiri di setiap akhir pekan ketika melihat antusiasme anak-anak memperoleh pengetahuan baru.

Antusiasme itu pula yang membuatnnya terdorong belajar lebih banyak agar dapat dibagikan lagi pada anak-anak di kelasnya. Kini Rani tengah mempelajari bahasa Jerman dan Mandarin.

"Saya belajar dengan cara mendengarkan. Belajar dari teman, film, dan nyanyian. Dulu sempat lupa karena jarang dipraktikkan. Di kelas 'story telling' bisa mengajar sambil belajar kembali," ujarnya.

Dari kemampuannya belajar bahasa dan keinginan terlibat lebih jauh dalam pendidikan, ia terpilih sebagai Wakil Ke-3 Duta Bahasa Sumbar 2018 dan Harapan I Duta Baca Sumbar 2018.

Selain dia, masih banyak relawan lain yang mengisi akhir pekan mereka di kelas sastra gratis itu untuk mengajar anak-anak mendongeng, menulis puisi, menulis cerita pendek, teater, menulis cerita anak, dan adat dan budaya.

Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Padang Panjang, Yoni Aldo mengapresiasi keterlibatan Rani dalam menghidupkan kegiatan literasi di Padang Panjang.

"Dengan pembawaannya yang tenang dan murah senyum, anak-anak gampang dekat dan belajar. Jika umumnya cuma tahu bahasa Inggris, anak-anak Padang Panjang sudah berkenalan dengan bahasa asing lain," ujarnya.

Lewat peran para relawan di Forum Pegiat Literasi, pencanangan daerah itu sebagai Kota Literasi pada Mei 2018 bukan sekadar sebuah seremoni. (*)

Baca juga: Seratusan anak Padang Panjang belajar sastra gratis setiap akhir pekan

Baca juga: Warga Padang Panjang Bisa Belajar Sastra Secara Gratis

Baca juga: Pelajar Padang Panjang akan pecahkan rekor MURI saat Temu Penyair Asia Tenggara

Baca juga: Pelajar Padang Panjang pecahkan rekor menulis puisi terbanyak