Kemenag Pasaman sembelih tiga ekor hewan kurban

id Kurban

Kemenag Pasaman sembelih tiga ekor hewan kurban

Kepala Kantor Kemenag Pasaman Dedi Wandra menyembelih sapi kurban (Ist)

Lubuk Sikaping (Antaranews Sumbar) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman, melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada Kamis (23/8). Sebanyak tiga ekor sapi dari 212 ASN setempat dipotong, sebelum dagingnya dibagikan ke warga sekitar.

"Ya, penyembelihannya baru terlaksana Kamis ini. Sebanyak 212 ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman ikut beribadah kurban pada Idul Adha tahun ini," kata Kakan Kemenag Pasaman, Dedi Wandra di Lubuk Sikaping, Kamis.

Setidaknya, ada empat ekor sapi yang akan disembelih sebagai hewan kurban di Kantor Kemenag tersebut. Namun, satu ekor sapi sudah disumbangkan untuk masyarakat di desa terpencil.

"Yang kita sembelih disini ada tiga ekor. Namun satu ekor telah diserahkan kepada masyarakat desa terpencil di Sungai Hitam, Nagari Ganggo Mudik, Kecamatan Bonjol kemarin," katanya.

Peserta kurban di jajaran kemenag pada tahun ini hanya diikuti 212 orang aparatur sipil negara (ASN). Padahal, total ASN di lingkup Kemenag Pasaman, tercatat sebanyak 325 orang.

"Hanya 65 persen ASN kita yang ikut berkurban pada tahun ini. Sisanya, 113 orang ASN lagi belum," katanya.

Pihak berjanji, akan melakukan evaluasi terhadap 113 ASN yang tidak berkurban pada tahun ini. Tujuannya, guna meningkatkan partisipasi ASN untuk ikut berkurban, karena itu ibadah.

"Jumlah ini akan kita evaluasi untuk meningkatkan jumlah keikutsertaan aparatur di lingkup Kemenag Pasaman ikut berkurban," tukasnya.

Menurutnya, berkurban itu adalah ibadah. Dampaknya, kata dia, meningkatnya keimanan dan ketaqwaan hamba. Selain itu, juga bentuk kepedulian sosial dengan sesama.

"Dengan ikut berkurban, kita telah berbagi rezeki dan kenikmatan yang telah diberikan oleh sang Pencipta dengan sesama," tukasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan dalam Alquran, surah Al-Kautsar, ayat 1-2 ditegaskan, setelah disebutkan kenikmatan yang besar, Allah SWT memerintahkan kepada hamba-Nya untuk mendirikan shalat dan berkurban sebagai bukti rasa syukur atas nikmat-nikmat itu.

Kurban pada hakikatnya adalah tidak sekedar mengalirkan darah binatang sembelihan, memotong hewan kurban. Namun, lebih dari itu, berarti sebuah ketundukan seorang hamba secara total terhadap perintah Allah dan sikap menghindar dari hal yang dilarang-Nya.

Sejumlah hikmah akan didapatkan dari ibadah kurban. Pertama, setiap helai bulu hewan kurban akan dibalas satu kebaikan. Kedua, sebagai ibadah yang paling dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

"Tidak ada amalan anak cucu Adam pada Hari Raya Idul Kurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari mengucurkan darah (berkurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan itu akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kukukukunya, dan bulu-bulunya," katanya.

Lalu yang ketiga, kata dia, sebagai ciri ke Islaman seseorang. Ke empat, sebagai syiar Islam, yang kelima adalah mengenang ujian kecintaan Allah kepada Nabi Ibrahim. Terakhir, sebagai misi kepedulian kepada sesama.

Sebagian daging sapi tersebut, nantinya diserahkan untuk masyarakat sekitar Lubuk Sikaping. Sebagian lagi diserahkan kepada peserta kurban untuk dibagikan kepada yang mereka anggap laik menerima.