Kebun binatang mini membuat siswa SMAN-2 Padang Pariaman betah di sekolah

id kebun binatang

Kebun binatang mini membuat siswa SMAN-2 Padang Pariaman betah di sekolah

Sejumlah siswa sedang melihat binatang yang berada dalam kadang di kebun binatang mini SMAN 2 Sungai Limau, Padang Pariaman, Sumbar. (Antara Sumbar/Aadiat MS)

Karena lokasi masih luas maka kami ingin menambah koleksi hewan sehingga lebih bervariasi
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - SMAN 2 Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, memiliki kebun binatang mini seluas 200 meter yang menjadi sarana edukasi dan menghilangkan kejenuhan siswa selama di sekolah.

"Sekolah ini selain menyediakan fasilitas lengkap, ditambah dengan kebun binatang mini maka siswa tidak ada lagi yang keluar pekarangan selama proses belajar mengajar," kata Kepala SMAN 2 Sungai LImau, Syaiful Hendra di Sungai Limau, Kamis.

Ia mengatakan dibuatnya kebun binatang tersebut karena sebelumnya sekolah itu terlihat gersang sehingga menurutnya dapat mengurangi semangat siswa untuk belajar.

Berangkat dari hal tersebut, lanjutnya maka pada 2017 pihaknya mengembangkan kebun binatang mini yang mana hingga sekarang telah memiliki sejumlah hewan dan tanaman.

Ia menyebutkan ada beberapa hewan yang berada di kebun binatang itu mulai dari merpati, buaya, ayam hutan, ayam kate, ayam bangkok, harimau dahan, musang, dan kukang.

Dengan adanya kebun binatang itu, lanjutnya maka menjadi sarana edukasi untuk pendidikan karakter serta objek pembelajaran biologi.

Ia mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk makan hewan di kebun binatang itu mencapai Rp800 ribu perbulan.

Dana untuk makan tersebut tidak dibebankan kepada siswa namun dari sumbangan guru dan uang pribadi serta dari pedagang ayam potong di daerah itu.

"Jadi daging sisa potongan ayam di kios-kios kami minta untuk makanan buaya dan harimau," ujarnya.

Ia mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mengurus izin memelihara hewan kepada pihak terkait.

Pihaknya pun sedang mengusulkan permintaan sepasang rusa yang berada di kantor bupati setempat kepada pemerintah kabupaten Padang Pariaman.

"Karena lokasi masih luas maka kami ingin menambah koleksi hewan sehingga lebih bervariasi," kata dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Padang Pariaman, Yuniswan mengatakan untuk meminta kijang di kebun binatang maka pihak sekolah harus mengirimkan surat permohonan kepada bupati setempat.

"Nanti bupati yang memposisikan dinas terkait untuk meninjau lokasi dan membantu mengurus tentang kijang tersebut," ujar dia. (*)