Muzni Zakaria kembali ingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah

id Muzni Zakaria,Kawasan Saribu Rumah Gadang,Idul Adha

Muzni Zakaria kembali ingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria (dua kanan) saat melaksanakan shalat Idul Adha di Taman Muaralabuh, Rabu. (ANTARA SUMBAR/Humas Setkab Solok Selatan) .

Jika anggaran ada pasti diganti. Kalau tidak ada anggaran, ya butuh pengorbanan. Yang penting ada kekompakan
Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Muzni Zakaria, kembali mengingkat pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.

"Seperti pembangunan akses ke pasar baru Muaralabuh yang hingga kini belum tuntas karena masih ada satu dua warga yang menolak membebaskan lahannya," ujarnya saat pelaksanaan shalat Idul Adha di Ruang Terbuka Hijau Mauaralabuh, Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan, Rabu.

Sehingga, penuntasan akses jalan ke pasar baru yang terletak sekitar dua kilometer dari pasar lama belum selesai dari sekarang.

"Jika anggaran ada pasti diganti. Kalau tidak ada anggaran, ya butuh pengorbanan. Yang penting ada kekompakan," ujarnya.

Dalam melakukan ganti rugi lahan, sebutnya pemerintah diatur oleh peraturan. "Kami ingin penggantian lahan bisa setinggi-tingginya, tapi pemerintah memiliki aturan," ujarnya.

Selain pembangunan jalan menuju Pasar Baru Muaralabuh, revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang juga belum bisa dilaksanakan karena belum ada kekompakan antara masyarakat dan pemerintah.

"Pemerintah pusat telah menganggarkan Rp110 miliar untuk revitalisasi Saribu Rumah Gadang namun belum bisa dicairkan karena masih terkendala lahan," ujarnya.

Kawasan Saribu Rumah Gadang merupakan ikon pariwisata Solok Selatan dan mampu menjadi magnet wisatawan untuk berkunjung ke daerah itu.

"Pengembangannya nanti hingga ke Ruang Terbuka Hijau Muaralabuh," ujarnya.

Dalam kesempatan itu Bupati juga mengungkapkan bahwa pembangunan masjid agung di Sungai Lambai, Kecamatan Sangir, telah dimulai.

"Saya mohon dukungan seluruh masyara Solok Selatan akan pembangunannya lancar dan kita segera memiliki masjid yang menjadi kebanggaan," ujarnya.

Terkait belum dilaksanakannya revitalisasi rumah adat Minangkabau di kawasan objek wisata di Kecamatan Sungai Pagu tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Harry Trisna mengatakan karena kesalahan belanja rekening.

"(Anggaran) belum bisa dikucurkan karena kesalahan belanja rekening. Kementerian PUPR minta ada sertifikat, sedangkan masyarakat tidak mau pakai sertifikat karena tidak mau menyerahkan tanah kaum," ujarnya. (*)

Baca juga: Bupati Solok Selatan ajak masyarakat tingkatkan kepedulian sosial

Baca juga: Pemkab Solok Selatan laksanakan shalat Id di tiga titik

Baca juga: Abdul Rahman ingatkan OPD agar fokus pada pembangunan prioritas