Menkeu sebut perlindungan sosial 2019 untuk perbaikan kesejahteraan

id Sri Mulyani Indrawati

Menkeu sebut perlindungan sosial 2019 untuk perbaikan kesejahteraan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Antara)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan program perlindungan sosial yang tercantum dalam RAPBN 2019 akan diarahkan untuk mendorong perbaikan kesejahteraan masyarakat berpendapatan rendah.

"Program perlindungan sosial akan diarahkan untuk memberikan manfaat bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum dan kelompok miskin yang tertinggal pada khususnya," kata Menkeu dalam jumpa pers Nota Keuangan dan RAPBN 2019 di Jakarta, Kamis.

Menkeu menjelaskan berbagai program perlindungan tersebut mencakup jaminan kesehatan untuk penerima bantuan iuran Rp26,7 triliun bagi 96,8 juta jiwa dan program keluarga harapan Rp34,4 triliun untuk 10 juta keluarga penerima manfaat.

Kemudian, bantuan sosial pangan Rp20,8 triliun untuk 15,6 juta keluarga penerima manfaat serta kredit pembiayaan ultra mikro Rp3 triliun untuk akumulasi sebanyak 1,4 juta debitur.

Program perlindungan sosial ini juga didukung oleh pemberian subsidi energi maupun non-energi Rp209,5 triliun untuk 96,8 juta jiwa serta dana desa Rp73 triliun bagi 74.957 desa.

Berbagai program ini mendapatkan dukungan berupa pemerataan pelayanan kesehatan dan penyebaran obat, perluasan akses terhadap air bersih dan sanitasi serta perbaikan gizi untuk mengatasi masalah malnutrisi kronis pada anak.

Sedangkan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, investasi pada bidang pendidikan juga dilakukan melalui program indonesia pintar Rp10,8 triliun kepada 20,1 juta siswa penerima.

Investasi bidang pendidikan ini juga didukung penguatan pendidikan vokasi Rp17,2 triliun di enam Kementerian Lembaga dan program beasiswa bidik misi Rp4,4 triliun bagi 471,8 ribu mahasiswa penerima.

"Investasi sumber daya manusia ini juga melalui program beasiswa LPDP yang diarahkan untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia agar dapat mengenyam pendidikan tinggi," kata Sri Mulyani.

Secara keseluruhan, fokus penerima bantuan penanggulangan kemiskinan untuk program indonesia pintar, program keluarga harapan maupun penerima bantuan iuran adalah 40 persen penduduk termiskin. (*)