Ini alasan Pemkot Payakumbuh tetap lanjutkan imunisasi rubella

id Kantor Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh

Ini alasan Pemkot Payakumbuh tetap lanjutkan imunisasi rubella

Kantor Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh. (Antara Sumbar/Novia Harlina)

Target awal imunisasi ini 95 persen, meski ada persoalan sertifikasi halal kami tetap optimis bisa memenuhi target itu
Payakumbuh, 15/8 (Antara) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, tetap melanjutkan imunisasi campak dan rubella meskipun ada pihak yang menolak dan menunggu sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Sesuai arahan pusat dan Gubernur Sumatera Barat, imunisasi tetap dilanjutkan, namun jika ada sekolah atau orang tua yang menunggu sertifikasi halal, pemberian imunisasi tidak dipaksakan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Elzadaswarman di Payakumbuh, Rabu.

Menurutnya imunisasi rubella merupakan program nasional untuk mengantisipasi penyakit rubella pada anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun, sehingga jika tidak dilakukan imunisasi maka anak-anak berpotensi terkena penyakit tersebut.

Persoalan sertifikasi halal prosesnya tetap dilanjutkan Kementerian Kesehatan, katanya oleh sebab itu program tetap dilanjutkan sesuai arahan dari pusat.

Ia menyebutkan di Kota Payakumbuh terdapat sekitar 43.075 anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun yang dalam proses imunisasi rubella.

"Target awal imunisasi ini 95 persen, meski ada persoalan sertifikasi halal kami tetap optimis bisa memenuhi target itu," kata dia.

Pihaknya sebelum mencanangkan imunisasi rubella telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat, kemudian juga menggandeng Kementerian Agama dalam menyosialisasikannya.

Dengan melibatkan Kementerian Agama, lanjutnya akan menepis anggapan yang berkembang di tengah masyarakat bahwa imunisasi campak dan rubella ini haram.

Ia mengemukakan pelaksanaan campak dan rubella dengan turun langsung ke sekolah mulai dari Paud, TK atau pun SD dan SMP kemudian juga di seluruh Puskesmas yang ada di daerah itu.

"Imunisasi ini untuk mencegah penyebab kecacatan dan kelainan pada anak, oleh sebab itu kami mengajak masyarakat agar membawa anaknya imunisasi ke puskesmas tanpa dipungut biaya," ujarnya.

Ia menjelaskan campak dan rubella merupakan infeksi menular melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus.

"Rubella dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian," tambahnya.

Ketika seseorang terserang penyakit rubella, ciri-cirinya yakni gejala demam tinggi, bercak kemerahan atau ruam pada kulit yang biasanya di bagian telinga belakang yang disertai dengan pilek dan batuk.

Jika wanita hamil terserang rubella, katanya wanita tersebut berpotensi mengalami keguguran atau melahirkan bayi yang memiliki kelainan pada jantung, mata, pendengaran, dan pada sistem saraf pusat.

Menurutnya pemberian imunisasi itu juga diberikan pada anak-anak yang sudah mendapatkan imunisasi campak pada imunisasi dasar. (*)