11 hektare cemara laut di Tanjungmutiara dihantam abrasi

id abrasi,abrasi di pantai Agam,abrasi hantam hutan cemara

11 hektare cemara laut di Tanjungmutiara dihantam abrasi

Kondisi bibir pantai di Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, terkena abrasi pantai akibat tergerus gelombang laut, Rabu (25/7). (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, merilis sekitar 11 hektare lahan cemara laut di sepanjang garis pantai di Kecamatan Tanjungmutiara, rusak tergerus abrasi pantai akibat gelombang pasang pada Rabu (25/7).

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Selasa, mengatakan 11 hektare Cemara laut itu tersebar di Tiku Selatan sekitar satu hektare dan Tiku Lima Jorong 10 hektare.

Cemara laut itu berusia sekitar dua sampai tiga tahun dengan tinggi sekitar dua meter.

Untuk kerugian, tambahnya, tidak bisa diukur dengan material karena biaya perawatan dari mulai tanam sampai dewasa membutuhkan biaya cukup besar.

Sementara biaya untuk membeli bibit harganya cukup murah sekitar Rp5 ribu per batang.

"Biaya perawatan dan pemeliharaan sampai besar anggaran yang cukup besar," tegasnya.

DPKP Agam mengusulkan penanaman cemara laut sepanjang garis pantai Kecamatan Tanjungmutiara dengan panjang 43 kilometer ke pemerintah provinsi.

"Mudah-mudahan usulan itu direlokasi pemerintah provinsi, sehingga keberadaan cemara laut itu dapat melindungi pemukiman warga dari angin kencang," ujarnya.

Selain itu, lokasi juga bisa dijadikan sebagai lokasi objek wisata karena udara di sekitar tanaman itu cukup sejuk.

"Kami berusaha semaksimal mungkin agar permukiman warga terlindungi dari angin dan lokasi bisa jadi daya tarik bagi pengunjung," katanya.

Selain cemara laut, tiga perahu milik nelayan di daerah itu juga mengalami rusak akibat gelombang pasang.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Wahyu Bestari menambahkan, abrasi pantai itu juga mengakibatkan satu unit rumah dan empat warung milik warga rusak berat.

Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian materil akibat kejadian itu mencapai ratusan juta.

"Lokasi ini merupakan daerah rawan abrasi pantai dan kita telah mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara tidak membangun rumah disepanjang garis pantai, menyandarkan perahu dari lokasi aman dan lainnya," katanya. (*)