Gempa Lombok, Tim SAR lanjutkan pencarian

id gempa lombok,tim sar,pencarian korban

Gempa Lombok, Tim SAR lanjutkan pencarian

Ilustrasi - Warga mencari perlengkapan wisatawan asal Malaysia yang tewas tertimpa rumah roboh akibat gempa, di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). Data sementara BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat, gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala richter (SR) mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, 10 orang luka berat, 10 orang luka ringan, dan puluhan rumah rusak di Kabupaten Lombok Timur. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/kye/18

Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, (Antaranews Sumbar) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan masih mencari lima korban gempa yang belum ditemukan hingga Selasa, sembilan hari setelah gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter mengguncang wilayah Lombok pada 5 Agustus 2018.

Koordinator Misi SAR I Nyoman Sidakarya di Lombok Utara, Selasa, mengatakan korban yang dilaporkan belum ditemukan meliputi empat orang di Dusun Dompu Indah, Kecamatan Kayangan, dan satu orang di Dusun Busur Timur, Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.

Empat orang yang belum ditemukan di Dusun Dompu Indah diduga tertimbun longsoran tanah. Mereka terdiri atas seorang ayah dengan dua anaknya serta satu warga lainnya.

"Operasi SAR kembali dilakukan pagi ini dengan melibatkan dua tim menyebar di dua dusun tersebut. Ada juga Tim Alfa dan Bravo yang disiagakan untuk memberikan bantuan," katanya.

Anggota Tim Echo dan Foxtrot pimpinan Komandan Regu Kurais yang meliputi 42 orang dari Basarnas, Brimob, TNI dan potensi SAR akan melanjutkan pencarian di area tebing yang longsor di Dusun Dompu Indah.

Sementara Tim Charlie dan Delta, menurut Sidakarya, akan melanjutkan operasi pencarian warga bernama Saepul Bahri (30), yang juga diduga tertimbun longsoran, di Dusun Busur Timur.

Tim pimpinan Komandan Regu Tius tersebut juga beranggotakan 42 orang dari Basarnas, Brimob, TNI, dan potensi SAR.

"Operasi pencarian menggunakan berbagai jenis alat seperti gergaji mesin, pompa hidrolik, ekskavator, genset, senter polarion, karmantel, K12, K9 dan alkon serta beberapa alat lain yang dibutuhkan," kata Sidakarya.

Menurut data sementara Badan Penanggulangan Bencana Nasional, jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Lombok sudah bertambah menjadi 436 orang hingga Senin (13/8).

Korban meninggal dunia paling banyak di Kabupaten Lombok Utara (374), disusul Kabupaten Lombok Barat (37), Kabupaten Lombok Timur (12), Kota Mataram (9), Kabupaten Lombok Tengah (2), dan Kota Denpasar, dan Bali (2).

Bencana alam tersebut juga menyebabkan 1.353 orang terluka, paling banyak di Lombok Utara.