Gubernur Sumbar apresiasi peran BUMN bangun daerah, terutama bidang pariwisata

id bumn

Gubernur Sumbar apresiasi peran BUMN bangun daerah, terutama bidang pariwisata

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama Dirut PTBA Arviyan Arifin dan Plt Dirut PT BGR Mohammad Affan. (Miko Elfisha)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengapresiasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai telah berperan dalam pembangunan daerah melalui sejumlah kegiatan.

"Banyak kegiatan BUMN di Sumbar yang positif untuk pembangunan terutama bidang pariwisata," katanya di Padang, Senin.

Kegiatan itu seperti bersih-bersih pantai yang pernah dilakukan BUMN di Pantai Padang. Bahkan Menteri BUMN Rini Soemarno ikut bergabung dalam acara itu.

Gerakan bersih sungai yang digagas Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago juga menunjang pariwisata daerah.

"Kami juga apresiasi PT Bukit Asam Tbk yang berencana untuk mengalihkan aset di Sawahlunto untuk kepentingan pariwisata," katanya.

Irwan mengatakan pariwisata merupakan salah satu fokus pembangunan daerah karena efek positifnya langsung dirasakan oleh masyarakat.

Pengembangan tidak saja untuk destinasi dan even budaya, tetapi juga pembangunan pola pikir masyarakat.

Gerakan yang diinisiasi BUMN dinilai berperan dalam merubah pola pikir masyarakat untuk mengembangkan wisata.

Sementara itu Dirut PT Bukit Asam Tbk, Arviyan Arifin mengatakan pihaknya memang berencana mengalihfungsikan sebagian besar asetnya di Kota Sawahlunto, Sumbar untuk wisata.

"Intinya, BUMN ini tidak boleh mati. Karena sejak 2016 tambang baru bara di Sawahlunto berhenti beroperasi, aset dialihfungsikan untuk wisata," kata dia.

Aset itu diantaranya bekas tambang ombilin dan lobang tambang Mbah Suro yang difungsikan untuk wahana wisata edukasi.

Kemudian aset kantor utama yang masuk cagar budaya direncanakan untuk jadi hotel bernuasa "heritage" bekerjasama dengan BUMN pengelola perhotelan.

Senior Manager CSR PTBA, Kanthi Miarso menambahkan alih fungsi kantor utama PTBA Unit Pertambangan Ombilin (UPO) menjadi tempat penginapan berstandar internasional itu dalam perencanaannya tetap mempertimbangkan kaidah pemanfaatan cagar budaya.

Apalagi, September 2018 nanti Kota Sawahlunto direncanakan akan mendapat status baru sebagai warisan budaya dunia (world heritage) oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

PTBA juga berniat mengalihfungsikan sejumlah bangunan bekas rumah pejabat untuk dijadikan penginapan.

Pengelolaan aset itu bisa dengan sistem sewa atau menerapkan status pinjam pakai kepada Pemerintah Kota Sawahlunto.

Operasional pertambangan di Ombilin, baik 1,2, dan 3, sebetulnya sudah berhenti sejak 2016 karena biaya produksi yang mahal, lebih tinggi dari harga jual batu bara.

Cadangan batu bara di Ombilin rata-rata berada di kedalaman 800 meter di bawah permukaan tanah sehingga butuh teknologi yang lebih canggih untuk mengeruknya. (*)