Pengusaha Rusia tertarik potensi karet dan rempah Sumbar

id kepala DPM

Pengusaha Rusia tertarik potensi karet dan rempah Sumbar

Kepala DPM PTSP Sumbar Maswar Dedi (Miko Elfisha)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pengusaha Rusia tertarik pada potensi karet dan rempah Sumatera Barat yang dipaparkan dalam Forum Bisnis Indonesia-Rusia di World Trade Center Moskow, kata Kepala Dinas Penanaman Modal Sumbar, Maswar Dedi.

"Potensi karet dan rempah kita cukup bagus. Banyak pengusaha yang tergabung dalam organisasi pengusaha Moskow, Rusia yang tertarik," katanya di Padang, Kamis.

Dalam waktu dekat sejumlah pengusaha Rusia dijadwalkan mengunjungi Sumbar untuk meninjau langsung potensi dua komoditas tersebut.

Komoditas karet Sumbar tersebar pada 15 kabupaten dan kota dengan produksi terbanyak itu Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, Pasaman dan Limapuluh Kota.

Luas perkebunan karet tersebut mencapai 130 ribu hektare dengan produksi pertahun sekitar 120-150 ribu ton.

Sementara potensi rempah seperti kayu manis, cengkeh, pala, lada dan gambir juga tersedia cukup banyak.

Produksi kayu manis mencapai 27,7 ribu ton pertahun, cengkeh 1.800 ton pertahun, pala 1.450 ton pertahun lada 209 ton pertahun dan gambir 17.300 ton pertahun.

"Secara garis besar potensi ini telah disampaikan. Nanti tindaklajut dilakukan setelah kunjungan pengusaha Rusia ke Sumbar," kata Maswar.

Delegasi Rusia tersebut akan dipandu Ketua Komisi Kerjasama Ekonomi Indonesia-Rusia, Popov Alexander dan Ketua Pengusaha (sejenis Kadin di Indonesia) Vladimir Platonov.

Jika tertarik, ada kemungkinan pengusaha rusia menanamkan modal untuk membangun pabrik karet di Kabupaten Sijunjung agar ekspor tidak hanya berupa bahan mentah.

Kerjasama itu bisa berupa imbal dagang berdasarkan perjanjian kerjasama Indonesia-Rusia yang telah ditandatangani di pusat.

Kerjasama dengan Rusia itu sekaligus diharapkan menjadi solusi terhadap harga karet yang saat ini terus merosot hingga Rp4000 per kilogram.

Padahal idealnya harga karet agar menguntungkan petani sekitar Rp20 ribu per kilogram.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan investasi di daerah itu harus didorong dengan berbagai cara, salah satunya dengan jemput bola. Kalau perlu promosi hingga luar negeri.

Ia meyakini kesejahteraan masyarakat tidak bisa diwujudkan hanya dengan uang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan harus ditunjang dengan investasi di berbagai bidang.***3***