Mataram, (Antaranews Sumbar) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mencatat telah terjadi sebanyak 344 kali gempa di Lombok sampai Kamis pagi.
"Telah terjadi 344 kali gempa, 17 kali diantaranya bisa dirasakan manusia," kata Dwikorita di Mataram, Lombok, Kamis.
Ia menjelaskan gempa yang dapat dirasakan manusia jika memiliki kekuatan 3.0 SR ke atas. Sedangkan di bawah besaran tersebut hanya bisa dirasakan oleh alat sensor dan beberapa hewan.
Ia mengatakan gempa susulan yang terjadi di Lombok kekuatannya semakin melemah dan tidak berdampak yang merusak. Ia menginformasikan kepada seluruh masyarakat Lombok diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Warga sudah boleh jika ingin kembali ke rumah, keadaan sudah berangsur aman," kata Dwikoritas di Mataram, Lombok, Kamis dini hari.
Kepala BMKG menjelaskan bahwa titik puncak getaran gempa dan potensi tsunami sudah terlewati. Sehingga yang muncul hanya getaran gempa susulan yang semakin mengecil.
Sensor-sensor pendeteksi gempa sudah menunjukkan angka yang wajar untuk patahana yang berada di laut Flores. Gempa susulan menurutnya akan sering terjadi namun tidak memberikan dampak yang merusak. (*)
Berita Terkait
Hujan lebat berpotensi landa sejumlah provinsi di Tanah Air
Senin, 13 November 2023 9:14 Wib
Dwikorita Karnawati kembali terpilih menjadi Executive Council WMO
Senin, 5 Juni 2023 17:00 Wib
BMKG resmikan tower GRK di Hari Meteorologi Dunia ke-73
Senin, 20 Maret 2023 16:20 Wib
Sumbar dan sejumlah provinsi waspadai potensi hujan lebat
Jumat, 8 April 2022 6:25 Wib
BMKG imbau pengungsi Pasaman Barat yang rumahnya masih kokoh untuk pulang
Selasa, 1 Maret 2022 12:43 Wib
BMKG ingatkan potensi hujan lebat dan angin kencang di Sumatera Barat
Selasa, 28 Desember 2021 8:34 Wib
Masyarakat diminta waspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang
Jumat, 17 Desember 2021 7:14 Wib
BMKG ingatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah daerah
Kamis, 4 November 2021 7:21 Wib