Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Kapolres Agam, Sumatera Barat, AKBP Ferry Suwandi berharap siswa SMKN 1 Tanjungraya menjadi agen anti narkoba yang akan mengawasi dan mencegah penyalahgunaan barang haram itu masuk di lingkungan tempat tinggal mereka.
"Ini yang kita harapkan dari mereka setelah mendapatkan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dalam kurikulum di sekolah itu," katanya melalui Kaur Bin Ops (KBO) Satuan Binmas Polres Agam, Iptu Akhiruddin saat memberikan materi di SMKN 1 Tanjungraya, Senin.
Selain itu, mereka juga bisa dilibatkan sebagai pemateri saat sosialisasi bahaya narkotika di tempat tinggalnya.
"Dengan cara itu, maka generasi muda di wilayah hukum Polres itu terhindar dari penyalahgunaan narkoba," katanya.
Sebelumnya, Polres setempat telah menjalin kerja sama dengan SMKN 1 Tanjungraya tentang pengintegrasian pembelajaran bahaya penyalahgunaan narkoba dalam kurikulum di sekolah itu, Sabtu (14/7).
SMKN 1 Tanjungraya, tambahnya, merupakan satu-satunya sekolah di Sumbar yang mengadakan kurikulum tersebut.
Untuk menindaklanjuti kerjasama itu, Polres Agam menunjuk empat personel sebagai guru dalam memberikan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah itu.
Sedangkan materi yang diberikan tentang bentuk, jenis dan zat terkandung dalam narkoba. Lalu dampak hukum dan kesehatan, kapita selekta atau kumpulan undangan undangan.
Selain itu pembinaan dan penyuluhan, diskusi kasus dan ujian.
"Tatap mungkar kurikulum itu dimulai pada Senin (6/8) dan satu tatap mungka selama 2x45 menit. Setelah menyelesaikan kurikulum itu, siswa mendapat sertifikat," katanya.
Kepala SMKN 1 Tanjungraya, Muhammad Dinin menambahkan, kurikulum itu diikuti oleh siswa kelas 10 dengan jumlah 426 orang yang berasal dari 14 rombongan belajar.
"Mereka akan mendapatkan buku panduan yang disediakan Polres Agam," katanya.
Dengan kurikulum itu, ia berharap seliruh siswa di SMKN 1 Tanjungraya dengan jumlah 1.070 orang terhindar dari penyalahgunaan narkoba.
Pihaknya optimistis seluruh siswa terhindar dari obat terlarang itu, karena metode yang diberikan tidak seperti sosialisasi.
"Dalam kurikulum ini mereka mendapatkan materi tentang dampak, jenis dan aktif melakukan diskusi. Sementara sosialisasi hanya satu arah," katanya. (*)
Berita Terkait
Pemprov Sumbar usulkan Agam calon kabupaten-kota percontohan anti korupsi
Kamis, 7 Maret 2024 15:38 Wib
Rilis satgas anti mafia bola
Kamis, 21 Desember 2023 12:12 Wib
Kemenkumham Sumbar kampanyekan sikap anti-perundungan kepada pelajar
Sabtu, 18 November 2023 19:56 Wib
Polres Tanah Datar deklarasi anti hoaks ciptakan pemilu damai
Rabu, 15 November 2023 15:30 Wib
BKKN Sumbar terapkan manajemen anti suap dalam berikan pelayanan
Selasa, 7 November 2023 16:27 Wib
Kemenkumham Sumbar gelar penyuluhan antikorupsi wujudkan integritas ASN ber-AKHLAK
Senin, 6 November 2023 21:28 Wib
Bapas Bukittinggi kampanyekan sikap anti perundungan ke pelajar
Kamis, 2 November 2023 18:28 Wib
Antisipasi dampak buruk perundungan, Polresta Bukittinggi gelar "Kampanye Anti Bully"
Kamis, 26 Oktober 2023 14:03 Wib