Wilayah luas, Padang Pariaman bentuk Balakar di kecamatan

id Barisan relawan kebakaran,BPBD Padang Pariaman

Wilayah luas, Padang Pariaman bentuk Balakar di kecamatan

Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Padang Pariaman, Rianto. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M S)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat membentuk barisan relawan kebakaran (Balakar) yang berkedudukan di kecamatan.

"Kami pada tahun ini membentuk Balakar di 10 kecamatan," kata Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Padang Pariaman, Rianto di Parit Malintang, Senin.

Tugas Balakar tersebut yaitu menginstruksikan warga setempat untuk memadamkan api dan memutus bagian yang dapat dibakar oleh si jago merah itu agar tidak merambat ke bangunan atau lahan lainnya. Konsep tersebut dibuat karena selama ini kebakaran mudah membesar akibat salah dalam memadamkan api.

"Namun apabila jalurnya sudah diputus dan ditangani dengan baik maka api tidak akan membesar," katanya.

Karena Balakar menjadi perpanjangan tangan dari petugas kebakaran maka anggota barisan tersebut harus tiba di lokasi sebelum mobil kebakaran tiba.

Rianto mengatakan dibentuknya barisan tersebut karena saat ini pihaknya sedang kekurangan posko kebakaran sehingga dapat berdampak pada besarnya api.

"10 kecamatan yang dipilih pun merupakan daerah rawan di antaranya Sungai Geringging dan 2x11 Kayu Tanam," kata dia.

Ia mengungkapkan dalam waktu dekat dirinya akan meneken surat keputusan anggota Balakar tersebut.

Ia menyebutkan satu Balakar terdiri dari enam hingga delapan anggota yang dinilai memiliki kriteria sebagai pemadam kebakaran.

Ia menyatakan apabila sudah terbentuk dan membuahkan hasil maka pihaknya akan mengupayakan memberikan bentuk apresiasi kepada anggota Balakar.

"Bisa jadi insentif per bulan, bisa jadi juga insentif apabila ikut memadamkan api," ujar dia.

Selain itu, lanjutnya anggota Balakar juga dapat diusulkan menjadi anggota pemadam kebakaran karena relawan tersebut sudah memiliki bakat dan pengalaman dalam memadamkan api.

Pihaknya mencatat pada 2017 jumlah kebakaran di daerah itu mencapai 101 peristiwa sedangkan dari Januari hingga Juni 2018 jumlah kebaraan di daerah itu mencapai 70 peristiwa. (*)