Kinari bakal menjadi sentra peternakan sapi Solok

id sentra sapi,sentra sapi Solok,Solok

Kinari bakal menjadi sentra peternakan sapi Solok

Kadis Pertanian Kabupaten Solok, Admaizon. (Antara Sumbar/ Tri Asmaini)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat berupaya mengembangkan peternakan sapi di Nagari Kinari, untuk memenuhi kuota konsumsi dalam daerah dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Untuk mendukung upaya itu, mulai 2017 Pemkab Solok telah menunjuk sebuah kawasan ternak sapi di Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, yang cukup dekat dengan Pasar Ternak Muaro Paneh," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Admaizon, Jumat.

Di kawasan sentra peternakan sapi tersebut akan dikembangkan secara terpadu ternak sapi mulai dari pembibitan, penggemukan sekaligus rumah potong hewan (RPH).

Dari data Dinas Pertanian populasi ternak sapi di Kabupaten Solok pada 2018 berjumlah 41 ribu ekor lebih, atau meningkat dari 2017 sekitar 40 ribu ekor, sementara tahun 2016 tercatat populasi ternak sapi potong di Kabupaten Solok hanya sekitar 39 ribu ekor.

Berbagai cara harus diupayakan bagaimana Kabupaten Solok menjadi daerah produksi ternak besar. Selain untuk kebutuhan lokal, diharapkan juga mampu menjadi penyuplai kebutuhan utama daging dan ternak sapi di wilayah Sumbar, ujarnya.

"Kami akan mengembangkan inovasi baru dalam meningkatkan pengembangan ternak sapi, kesampingkan dulu perluasan, untuk langkah awal kami fokus pada pembinaan pada daerah yang memiliki potensi," ujarnya.

Salah satu nagari yang punya potensi besar pada peternakan sapi yaitu Kinari, di sana masyarakat diajak bersosialisasi perihal peternakan, kemudian juga diberikan pembinaan kepada peternak sapi.

Potensi daerah cukup besar, termasuk pengembangan ternak sapi potong, kapasitas tampung ternak masih sangat besar apabila dikaitkan dengan potensi pakan yang tersedia dan dapat dikembangkan di wilayah Kinari.

"Kami juga menggandeng perbankan untuk mempermudah akses masyarakat agar mudah mendapatkan Kredit Usaha Rakyat, sebagai permodalan bagi peternak," katanya.

Nanti di sana juga dikembangkan kelompok peternak sapi, kemudian bekerja sama dengan sistem kemitraan.

Pola yang akan dikembangkan menyesuaikan dengan potensi dan kondisi di lapangan, dengan melibatkan kelompok peternak, koperasi dan BUMNAG yang berminat berusaha ternak.

"Kami akan mengawali program ini dengan pemberdayaan be­berapa kelompok tani agar petani bisa memahami cara berternak yang efektif dan modern," ujarnya. (*)