Ada Hadiah Rp16 Juta, Ayo Ikuti Sayembara Menulis Cerita Rakyat

id cerita rakyat

Ada Hadiah Rp16 Juta, Ayo Ikuti Sayembara Menulis Cerita Rakyat

Ilustrasi - Cerita Rakyat. (cc)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong generasi muda untuk mencintai budaya daerah dengan menggelar Sayembara Menulis Cerita Rakyat Berbahasa Minang untuk usia 15-25 tahun.

"Sayembara ini untuk mengangkat dan menjaga warisan budaya dan Bahasa Minang," kata Kepala Bidang Warisan Budaya dan Bahasa Minangkabau Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah di Padang, Jumat.

Ia mengatakan itu terkait upaya pelestarian budaya Minangkabau sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Kegiatan positif ini pernah dilaksanakan pada 2017 dan mendapatkan sambutan baik dari generasi muda, karena itu kembali digelar pada 2018.

Direncanakan kegiatan serupa akan menjadi acara tahunan di bawah Dinas Kebudayaan Sumbar sehingga cerita rakyat yang banyak tersebar secara lisan bisa dikumpulkan dan didokumentasikan.

"Panitia menyediakan hadiah uang tunai total Rp16 juta plus piala dan piagam untuk memotivasi peserta," katanya.

Selain itu 50 orang nominasi diakan diberikan pelatihan agar bisa menulis cerita rakyat secara lebih baik.

Ketentuan sayembara, tulisan berangkat dari cerita rakyat yang ada di Sumbar dan menggunakan bahasa Minangkabau. Tulisan tersebut untuk semua umur.

Peserta boleh mengirimkan naskah lebih dari satu naskah dalam berbagai bentuk, tidak mengandung unsur kekerasan, pornografi dan SARA.

Tulisan ditulis menggunakan huruf Time New Roman, ukuran 12 dengan 1.5 spasi di kertas A4. Panjang tulisan antara 3-5 halaman.

Selain itu, naskah diterima paling lambat 30 Agustus 2018, di email warisanbudaya4@gmail.com

Sayembara yang diperuntukkan kepada generasi muda, usia 15-25 tahun ini juga memberikan tiket khusus untuk 50 penulis naskah terbaik.

"Mereka nanti akan diikutsertakan dalam sebuah pelatihan selama tiga hari di Padang. Biaya mereka ditanggung Dinas Kebudayaan Sumbar. Usai pelatihan tersebut, semua peserta akan menyesuaikan kembali naskahnya. Naskah yang sudah disesuaikan tersebut yang akan diadu untuk penilaian akhir," katanya.

Sumbar dengan akar budaya Minangkabau, memiliki tradisi tutur yang kuat dan menyebar hampir di seluruh nagari (desa). Banyak cerita rakyat yang tumbuh melalui tradisi lisan itu.

Namun seiring waktu dan perkembangan zaman tradisi itu mulai tergerus dan menghilang. Dikhawatirkan, tanpa upaya pendokumentasian, cerita rakyat itu benar-benar punah dari Minangkabau.***1***