Wali Kota: Kebersihan Sungai Pengaruhi Pariwisata Bahari

id Bersih sungai

Wali Kota: Kebersihan Sungai Pengaruhi Pariwisata Bahari

Sejumlah masyarakat ikut turun melaksanakan gerakan Sungai Bersih di Padang. (Fathul Abdi) (Fathul Abdi/)

Padang, 29/7 (Antara) - Wali Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengingatkan agar masyarakat terus menjaga kebersihan sungai baik dari hulu ataupun hilir karena akan berpengaruh pada wisata bahari yang ada di daerah itu.

"Aliran sungai yang kotor dan banyak sampah, akan terbawa ke laut. Apalagi ketika curah hujan tinggi, ini sangat mempengaruhi wisata bahari yang merupakan salah satu potensi pariwisata Padang," katanya di Padang, Minggu.

Pasalnya, sampah-sampah yang dibawa aliran sungai tersebut, ketika sampai di laut dan pantai akan menjadi pemandangan tidak enak di pandang.

"Pemerintah sampai saat ini masih melakukan penjaringan sampah di hilir sungai agar tak sampai ke laut. Namun kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai jauh lebih penting," katanya.

Selain itu, katanya, sampah tersebut akan mencemari air dan mengganggu keseimbangan ekosistem di dalam air, baik di sungai ataupun laut.

Ia mengajak masyarakat untuk mengobah pola pikir agar muncul rasa peduli terhadap lingkungan.

"Bahkan tidak tertutup kemungkinan ketika sungai itu bersih, itu akan menjadi tempat wisata baru," katanya.

Pada 2018 Pemerintah Kota Padang memfokuskan pembersihan pada dua hilir sungai, yaitu Batang Arau, dan Muaro Lasak.

Selain itu, Mahyeldi juga mengingatkan bahwa ada sanksi bagi para pelanggar yang membuang sampah tidak sesuai aturan.

Sanksi itu terdapat dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 21 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah dan kebersihan, yang memuat ketentuan Tindak Pidana Ringan (Tipiring) dan denda bagi pelanggar.***1***