PLN gandeng lima PTN, TNI dan LAPAN wujudkan Papua terang

id PLN

PLN gandeng lima PTN, TNI dan LAPAN wujudkan Papua terang

Manajemen PT.PLN jalin kerja sama dengan lima PTN, TNI dan Lapan untuk program Ekspedisi Papua Terang. (Ist)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Dalam rangka meningkatkan aksesbilitas masyarakat untuk mendapatkan listrik serta mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, PLN ikut berupaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi serta melistriki desa-desa yang belum berlistrik, termasuk di Indonesia Bagian Timur.

Dalam mewujudkan hal tersebut tentunya perlu sinergi lintas sektor dan kerja sama dari banyak pihak. Untuk itu, PLN bersama lima perguruan tinggi (UI, ITB, UGM, ITS dan UNCEN), TNI AD dan LAPAN menandatangani perjanjian kerja sama pada 27 Juli 2018, sebagai wujud nyata dari sinergi lintas sektor demi mewujudkan Papua terang.

Bumi cendrawasih ini ditargetkan dapat terlistriki oleh PLN hingga 99 persen pada 2019. Kondisi kelistrikan Papua dan Papua Barat saat ini memiliki daya mampu pembangkit sebesar 358,41 MW dengan beban puncak 294,24 MW, transmisi sepanjang 218 kms dan gardu induk berkapasitas 144 MVA.

Jumlah desa di Papua dan Papua Barat adalah 4.535 desa dan terus mengalami pemekaran desa. Untuk rasio desa berlistrik di Papua dan Papua Barat saat ini adalah 30,39 persen.

Manajemen PT.PLN jalin kerja sama dengan lima PTN, TNI dan Lapan untuk program Ekspedisi Papua Terang. (Ist)


Untuk itu, PLN akan terus melistriki desa di tanah Papua tanpa terkecuali. Sekitar 1.200 desa yang akan dilistriki PLN di Papua dan Papua Barat pada tahun ini dimana diantaranya adalah 415 desa yang akan disurvei oleh peserta Ekspedisi Papua Terang.

Total peserta yang akan mengikuti Ekspedisi Papua Terang ada lebih dari 500 orang yang terdiri dari mahasiswa dari lima PTN, akademisi, pegawai PLN yang menjadi relawan, TNI AD dan LAPAN yang akan disebar ke 415 desa dari 5 posko yang dituju, meliputi Posko Jayapura, Posko Wamena, Posko Nabire, Posko Timika, dan Posko Merauke.

Tim Ekspedisi Papua Terang ini akan membantu PLN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Papua dan menjalankan survei yang mencakup survei data desa, survei potensi energi baru dan terbarukan, serta survei pembangunan sistem kelistrikan desa.

Hasil dari kegiatan ini menjadi masukan bagi PLN untuk mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Papua berdasarkan potensi dan kearifan lokal di masing-masing lokasi.

Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali berpesan kepada seluruh peserta agar tetap semangat untuk berkontribusi membangun negeri.

"Selamat menjalankan tugas, selamat sampai tujuan, jaga kesehatan, terus semangat, semoga selalu diberikan kelancaran dan kemudahan oleh Allah SWT. Semoga seluruh tim dapat menyelesaikan tugas tepat waktu serta kembali dengan selamat tidak kurang suatu apapun. Keberanian dan ketulusan rekan-rekan menjadi ladang kebaikan dan bagian dari kontribusi kolektif mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," ujar Ali.

Pembantu Rektor III Universitas Cendrawasi Dr. Jonathan Kiwasi Waroromi M.Si. merasa bangga karena mahasiswa dan akademisi dapat ikut berpartisipasi membangun negeri.

Menurut dia, semacam terobosan dan inovasi bagi kami. Ini hal besar karena seluruh komponen bangsa perlu dilibatkan.

"Kami melihat ini merupakan hal yang positif karena mahasiswa dan PTN sebagai penggerak bukan hanya penonton. Saya terharu melihat banyak anak-anak muda yang terlibat. Kami ucapkan terima kasih bagi pemerintah dan PLN karena adanya program ini semoga berguna bagi seluruh rakyat Papua dan Indonesia," kata Jonathan.

Manajemen PT.PLN jalin kerja sama dengan lima PTN, TNI dan Lapan untuk program Ekspedisi Papua Terang. (Ist)


Sebelum berangkat ke Papua dan Papua Barat pada 28 Juli 2018, para peserta diberikan pembekalan mulai dari pembangunan jiwa korsa dari TNI AD, pengenalan masyarakat Papua dan topografi wilayah dari Papua Center UI.

Kemudian pemanfaatan data pengindraan jauh dari LAPAN dan workshop fotografi dan jurnalistik dari pakar media massa.

Selain itu, peserta juga diberikan vaksinasi dan penyuluhan kesehatan serta asuransi kesehatan selama melaksanakan ekspedisi dua bulan kedepan.*