103 hektare lahan di Jambi terbakar

id kebakaran lahan,kebakaran lahan di jambi

103 hektare lahan di Jambi terbakar

Ilustrasi - ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww/18.

Jambi, (Antaranews Sumbar) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan seluas 103 hektare lahan di daerah itu terbakar dan terpantau 108 hotspot selama 2018.

"Hingga hari ini masih ditemukan hotspot dan lahan yang terbakar. Terbaru di Sarolangun, Tebo Tanjungjabung Barat dan Muarojambi," katanya di Jambi, Jumat.

Ia menambahkan sebenarnya kondisi ini belum menjadi yang terparah. Karena tingkat hotspot yang terpantau rata-rata 55 persen.

"Hanya untuk mengantisipasi saja, karena musim panas dan kekeringan akan berlangsung. Sebab itu Plt Gubernur Jambi meminta bantuan helikopter water boombing kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," jelasnya.

Untuk bantuan udara tersebut, ia menyebutkan paling lama akan sampai awal bulan Agustus 2018.

"Nanti bantuan heli ada dua hingga empat unit, untuk memadamkan melalui udara jika terkendala di darat," ujarnya.

Bachyuni mengatakan bantuan pusat diperlukan karena Provinsi Jambi sendiri tidak mempunyai kendaraan udara untuk memadamkan api yang sulit terjangkau.

"Sementara untuk sekarang kita terus lakukan operasi darat sambil menunggu datangnya bantuan helikopter water boombing," tambahnya.

Saat ini, lanjutnya ada enam kabupaten yang telah berstatus Siaga Darurat Karhutla. Yakni Tebo, Sarolangun, Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur dan Merangin.

Dengan banyaknya kabupaten yang berstatus siaga darurat, menyebabkan Provinsi Jambi juga harus menyandang status Siaga Darurat Karhutla.

Sementara untuk posko pengamanan karhutla Provinsi Jambi kata Bachyuni dipusatkan di bandara lama Sultan Thaha Jambi dan personil Satgas Karhutla selalu stanby di posko. (*)