Abrasi landa Agam, lima bangunan rusak

id Abrasi,Pantai agam

Abrasi landa Agam, lima bangunan rusak

Salah seorang warga Muaro Putih, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, sedang melihat kondisi warung yang rusak berat akibat gelombang pasang, Rabu (25/7). (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Satu unit rumah semi permanen dan empat warung milik warga Muaro Putih, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, rusak tergerus abrasi pantai akibat gelombang pasang yang melanda daerah itu, Rabu (25/7) sekitar pukul 03:49 WIB.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Luthfi Ar di Lubukbasung, Rabu, mengatakan, rumah semi permanen yang rusak berat itu milik Arif (40).

"Saat ini Arif beserta istri dan anaknya telah mengungsi ke kantor wali nagari setempat," katanya.

Kemudian empat bangunan warung milik warga yang juga mengalami rusak berat terkena gelombang pasang yaitu milik Erik (36), Markosal (51), Apen (53) dan Azira (46).

Selain itu, delapan unit perahu nelayan milik Isman Toni (42), Erman (48), Zardi (52), Safri (51), Elison (39), Talimbuak (47), Arman (41) dan Rusdian (40) juga mengalami rusak berat.

"Kami belum dapat merinci total kerugian akibat gelombang pasang itu," katanya.

Saat ini, anggota Satgas BPBD setempat sedang berada di lokasi untuk mendata kerusakan.

Pihaknya juga mengkaji langkah apa yang sebaiknya diambil masyarakat setempat apabila gelombang pasang meningkat.

"Kami memastikan ke mana masyarakat melakukan evakuasi apabila terjadi bencana itu. Ini untuk melindungi masyarakat dari abrasi pantai," katanya.

Tokoh Pemuda Muaro Putih, Agusmardi mengatakan, daerah itu merupakan lokasi rawan gelombang pasang semenjak 2004 sampai 2017.

Akibatnya, 300 hektare lahan tergerus abrasi pantai semenjak 2004-2017, sehingga jarak permukiman warga dari pantai hanya tinggal sekitar 700 meter dari jarak semula sekitar dua kilometer.

"Abrasi setiap tahun terjadi apabila angin kencang melanda daerah itu," katanya.

Untuk mengatasi itu, pemerintah harus membangun pelindung pantai sehingga daerah tersebut tidak habis oleh gelombang pasang. (*)