Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - PT Supreme Energy Muaralabuh yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengampanyekan pada masyarakat agar bijak menggunakan plastik.
"Plastik memerlukan waktu ribuan tahun supaya terurai dan menyatu kembali ke alam, dampaknya akan membahayakan lingkungan," kata Senior Manager Field Relation Supreme Energy Muaralabuh Yulnofrins Napilus, saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juli, di Padang Aro, Rabu.
Hingga saat ini plastik masih menjadi permasalahan pokok sebagai perusak lingkungan di dunia dan harus bersama-sama mengatasinya.
Ia mengakui bahwa memang tidak mudah melawan atau menghindari penggunaan plastik karena sangat memudahkan manusia namun bukan berarti tidak dapat dikurangi penggunaannya.
Produksi plastik sudah sangat mengkhawatirkan dan berdasarkan catatan PBB setiap tahun terdapat 5 triliun produksi plastik.
Agar penggunaan plastik dapat dikurangi, pihak Supreme Energy melakukan sosialisasi pemanfaatan pengolahan plastik menjadi nilai berharga kepada masyarakat dan gotong royong mengumpulkan sampah.
Ia mengimbau masyarakat setiap berbelanja hindari dan kurangi menggunakan kantong plastik sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Setiap sampah plastik dan karton yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut didonasikan ke CV Madia Hijau untuk diolah kembali menjadi kerajinan yang bernilai jual.
PT Supreme energi juga melakukan penghijauan dengan menanam pohon di sekitar perkantorannya serta membagikan bibit pohon ke masyarakat.
"Kami sudah membagikan 2.000 ribu bibit pohon ke masyarakat dan itu dilakukan secara berkelanjutan," ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Solok Selatan, Amril Bakri, mengatakan pemerintah mendukung upaya Supreme Energy dalam menyelamatkan lingkungan.
"Sejak awal Supreme Energy Muaralabuh sudah berkomitmen menjaga lingkungan dan proyek yang mereka kerjakan merupakan energi hijau," ujarnya.
Untuk Solok Selatan sendiri kata dia, saat ini dalam pengelolaan sampah plastik masih terkendala sarana dan prasarana.
"Kami sudah memiliki TPA sampah tetapi belum bisa dimanfaatkan karena saran dan prasarana belum memadai," ujarnya.
Berita Terkait
Layani Energi Bersih, PLN Suplai 90 GWh untuk CCEP Indonesia dengan Renewable Energy Certificate
Kamis, 21 Desember 2023 16:04 Wib
Manfaatkan produksi hidrogen, PLN gandeng HDF Prancis kembangkan pembangkit "Fuel Cell Hybrid"
Rabu, 6 Desember 2023 10:42 Wib
Darmawan Prasodjo raih "Male Executive Of The Year Enlit Asia Power Energy Awards 2023"
Rabu, 15 November 2023 9:38 Wib
Gandeng MKI Sumbar, PLN siap kolaborasi melakukan transisi energy hijau
Jumat, 20 Oktober 2023 17:43 Wib
Dukung bisnis EBT, GM PLN Sumbar kunjungi PT Supreme Energy
Kamis, 19 Oktober 2023 18:26 Wib
Pertamina sosialisasi peran PGE transisi energi bersih di Padang Pariaman
Rabu, 6 September 2023 4:56 Wib
Srikandi PLN bicara transisi energi di "Asia Clean Energy" Forum 2023
Kamis, 22 Juni 2023 17:37 Wib
Matangkan skema JETP, PLN gandeng IEA jalankan Roadmap transisi energi
Rabu, 19 April 2023 18:31 Wib