Padang menuju Kota Tanpa Kumuh

id Kota Tanpa Kumuh,Kotaku,Kota Padang,Sanimas-IDB

Padang menuju Kota Tanpa Kumuh

ilustrasi - Permukiman kumuh di Padang. (ANTARA SUMBAR)

Proyek dari bank Islam dapat membantu percepatan program 100-0-100, yakni 100 persen air bersih, 0 persen lingkungan kumuh dan 100 persen sanitasi layak
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumbar mengimplementasikan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui pelaksanaan sanitasi masyarakat Islamic Development Bank (Sanimas-IDB).

"Proyek dari bank Islam dapat membantu percepatan program 100-0-100, yakni 100 persen air bersih, 0 persen lingkungan kumuh dan 100 persen sanitasi layak," kata Wali Kota Padang Mahyeldi di Padang, Jumat.

Menurutnya proyek sanimas yang telah didapatkan Padang sejak 2014-2017 telah mencakup 26 lokasi seperti di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Nanggalo dan Padang Barat.

Tahun ini Padang kembali mendapat program sanimas di sembilan lokasi yang tujuaanya sama perbaikan sanitasi dan penyediaan air minum bersih.

Dia menjelaskan program sanimas secara nasional fokus pada meningkatkan jumlah rumah tangga di 13 provinsi guna memiliki fasilitas sanitasi yang lebih baik.

Kemudian fokus pada pembuatan instalasi pengolahan air limbah yang fungsional tetapi mudah digunakan serta meningkatkan pembuangan air limbah dan kotoran.

Lebih lanjut dalam pelaksanaannya juga mengurangi kemungkinan kontaminasi terhadap manusia dan lingkungan, dan melatih masyarakat setempat untuk merawat fasilitas-fasilitas tersebut.

Program Kotaku yang menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 dari Ditjen Cipta Karya cukup dibantu dengan keberadaan program Sanimas tersebut.

Pada saat ini program Kotaku ini telah membantu perbaikan sanitasi dan lingkungan kumuh antara lain di Kecamatan Nanggalo, Padang Timur dan Kuranji, Padang Barat.

Meski demikian hal ini belum tuntas karena masih ada di beberapa kecamatan yang masih dalam proses implementasi program.

Di samping itu sejauh ini juga dinas kesehatan masih mendata secara keseluruhan terkait sarana sanitasi khususnya penyediaan jamban yang layak.

Data terakhir 2017 lalu yang dihimpun dinkes masih ada 15 persen lebih kepala keluarga (kk) yang tidak memiliki jamban dari keseluruhan kk di Padang sebanyak 208 ribu.

Sebagian besar warga yang belum memiliki jamban berada di jalur irigasi dan sungai beraliran deras seperti Pauh, Kuranji dan Lubuk Kilangan.

Sinergitas antara program Kotaku dan Sanimas ini juga mengupayakan penyediaan jamban representatif bagi masyarakat.

Sementara itu Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Padang Yenni Yuliza mengatakan guna memperkuat implementasi sanimas-IDB pada Rabu (18/7) pemkot Padang bersama IDB memberikan pengarahan dan sosialisasi kepada sejumlah pemangku kepentingan.

Tercatat ada 220 orang peserta ikut terdiri atas Kepala PSPLP, PPK Program Sanimas IDB Propinsi Sumbar, Camat, Lurah, Kepala Puskesmas,BKM,LPM, Pokja dan Tim Pendamping Sanimas IDB Kota Padang.

Tujuannya untuk menumbuhkan motivasi dan mampu menggugah kesadaran untuk secara mandiri masyarakat ikut berkonstribusi dalam setiap kegiatan. (*)