Panen padi organik capai delapan ton lebih per hektare

id padi organik

Panen padi organik capai delapan ton lebih per hektare

Panen padi organik di Lintau Buo . (Antara Sumbar/istimewa)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumbar menggelar kegiatan Temu Lapang Panen Padi Organik di lahan Kelompok tani Batang Kuruak, Jorong Melati, Nagari Lubuk Jantan, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar pada Selasa (17/7).

Penanggung jawab kegiatan, Rifa Roswita menyampaikan berdasarkan sampel, produksi gabah kering panen hasilnya mencapai delapan ton per hektare untuk varietas Junjuang, 8,64 ton per hektare untuk varietas Cisokan delapan ton per hektare untuk hasil padi non organik sebagai pembanding.

Ia menyampaikan teknologi yang diterapkan pada demplot padi organik adalah penggunaan varietas unggul, sistem tanam jajar legowo (Jarwo) dua banding satu pemupukan dengan kompos organik , jerami tidak dibakar tetapi dikembalikan ke lahan, serta pengendalian OPT dengan pestisida nabati.

Demplot budidaya Organik merupakan bagian dari kegiatan Kajian Model Desa Organik Berbasis Padi-Ternak.

Kegiatan Kajian Model Desa Organik bertujuan mempercepat diseminasi inovasi teknologi mendukung pengembangan Desa Organik di Sumatera Barat sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani serta membangun percontohan/model Desa Organik berbasis padi dan ternak.

Selain mendampingi petani melaksanakan budidaya padi organik juga dilaksanakan pelatihan pengolahan kompos organik, pembuatan pupuk organik cair, pembuatan pestisida nabati, dan fasilitasi sertifikasi organik.

Kepala BPTP Balitbangtan Sumbar yang diwakili Nusyirwan Hasan mengungkapkan pemanfaatan jerami adalah kunci keberhasilan pertanian organik karena merupakan sumber pupuk yang murah.

Dengan budidaya organik, petani menjadi sehat dan pendapatan meningkat. Hal ini terbukti pada hasil panen dengan produksi cukup tinggi, kata dia.

Manajer LSO Sumbar, Burhan menyampaikan bahwa agar padi organik yang dihasilkan diakui di pasaran, maka harus mendapat sertikasi dari Lembaga Sertifikasi Organik yang sudah dtetapkan pemerintah.

Petani Sumbar beruntung karena pemerintah daerah Sumbar mempunyai lembaga setifikasi organik, yang memberikan biaya sertifikasi secara gratis kepada petani. Ini adalah satu-satunya lembaga sertifikasi organic yang dipunyai pemda di Indonesia, kata dia.

Pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar Nelita Yelda berharap agar kegiatan organik di Kelompok tani Batang Kuruak tetap dilaksanakan secara berkelanjutan meskipun nantinya tidak lagi didampingi BPTP.

Setelah diskusi dan makan bersama, acara dilanjutkan dengan pembentukan Tim Internal Control System (ICS) dipandu oleh Manajer LSO, Burhan yang juga menerangkan tugas dan fungsi ICS.

Pertemuan diakhiri dengan kesepakatan dari pengurus kelompok tani untuk melengkapi administrasi pengurusan sertifikasi organik.

Temu lapang dihadiri juga dihadiri Babinsa, Koordinator Penyuluh Kecamatan Lintau Buo Utara, Penyuluh Lapang, PHP dan perangkat pemerintahan tingkat kecamatan sampai jorong.